Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair (halaman 84)

Puisi dan Syair

Kutunggu Janji Itu

Saudariku, Kutunggu janji itu. Janjimu 2 tahun lalu. Masih ingatkah kau?! Ramadhan 2 tahun lalu. Saat kita masih mahasiswa baru. Kau memakai pakaian itu. Baju lengan panjang dan jilbab warna biru. Kukira kau sudah memutuskan sesuatu. Ingatkah kau?! Ketika kuulurkan tanganku. Untuk mengucapkan selamat kepadamu. Namun kau berkata:'nanti dulu'. Aku heran kenapa kau berbuat seperti itu. Kau pun melanjutkan:'aku belum siap untuk itu'. Kukira kau akan berubah dari yang dulu. Kau mengatakan lagi:'Ramadhan tahun depan insya Allah akan kulaksanakan perintah itu'.

Baca selengkapnya »

Tentang Rasa

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu cintai sesuatu, padahal jahat akibatnya.” Sesisir kata itu telah begitu lama membayangi netra, tapi dalam juga kah getar pemahaman yang dibawanya.. Ada kalanya hati mampu kuat menghadapi, dan ada kalanya pula terasa sungguh berat untuk dijalani.

Baca selengkapnya »

Alam pun Bertasbih

semesta bertasbih, subhanallah... air bertasbih dengan jernihnya yang terus mengalir, yang memberikan kehidupan pada tiap apa yang dia lewati, daun pun bertasbih dengan kerelaannya dibawa ke mana pun arah angin berhembus, matahari dan bulan, bertasbih dengan siang dan malamnya, bertasbih dengan cahayanya yang menawan.

Baca selengkapnya »

Mohon Hamba Pada-Mu

Ketika hamba mengingatinya, Rabbi. Mohon jangan lantunkan hamba dalam angan percuma, Namun tunjukkanlah bahwa mengingat-Mu selalu lebih utama… Ketika hamba merinduinya, Rabbi. Mohon jangan gerakkan bibir hamba untuk merangkai kata, Tetapi tuntunlah hati hamba untuk menghamparkan doa kebaikan baginya…

Baca selengkapnya »

Kader-Kader Manja

Duh kader-kader manja, maunya selalu mendapat, tapi enggan memberi. Maunya diperhatikan, tapi tak mau memperhatikan. Maunya dihargai, tapi tak mau menghargai. Duh kader-kader manja, merasa paling dibutuhkan dalam dakwah hingga tinggi hati menyerang niat nan suci. Merasa paling berkontribusi tapi lupa diri, bahwa yang diperbuatnya tak begitu berarti.

Baca selengkapnya »

Jangan Merasa…

Apakah tak perlu lagi 'bersalaman' yang ikhlas sepenuh hati, yang penuh kebersahajaan, kehangatan, persaudaraan; 'bersalaman' tanpa merasa lebih dari yang lain; 'bersalaman' tanpa membedakan pangkat, kedudukan; entah kau pemimpin ataupun engkau seorang bawahan; entah kau qiyadah entah engkau seorang jundi.

Baca selengkapnya »

Sahabatiku

Sahabatiku... Janganlah engkau mempertontonkan tubuh seksimu dengan pakaian transparan, karena sesungguhnya hati ini menangis, merintih takut akan maksiat, janganlah engkau mengungkapkan pada kami kata-kata yang tidak ada manfaatnya, karena itu hanya bisa meracuni hati kami, sedangkan kami selalu menginginkan hati yang bersih dan suci.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization