Topic
Home / Shabra Syatila

Shabra Syatila

Shabra Syatila lahir dan tumbuh dewasa di Yogyakarta. Sejak SD hingga SMA diselesaikan di Yogyakarta. Ia menggodok dirinya dalam dunia tarbiyah di sebuah kampus di bilangan Bintaro, Tangerang Selatan. �Meskipun merupakan produk sekolah sekuler, ia sempat mengenyam pendidikan di salah satu ma'had di Jakarta. Sekarang mengabdikan diri di salah satu� kementerian di Sulawesi Utara,� dimana Nabi Yusuf pernah menjabat sebagai pemimpinnya. Baginya, menulis adalah bagian dari memberikan yang terbaik yang bisa dilakukan untuk Allah. Kecintaannya kepada ilmu menjadikannya senantiasa ingin belajar dan terus belajar di universitas kehidupan. Saat ini, statusnya sudah menikah dengan satu istri. http://hasanalbanna.com

Belenggu Masa Lalu

Manusia tidak terlepas atas dimensi waktu. Di sana segala sesuatunya berjalan secara relatif dan memberikan batasan-batasan yang tidak dapat dijangkau lagi oleh makhluk, masa lalu. Dan ada pula jangkauan yang tidak terpastikan oleh makhluk, masa depan. Kadang, masa lalu itu manis, tapi tidak jarang sangat perih dan pedih. Banyak manusia yang akhirnya terbelenggu oleh kejadian di masa lalu sehingga segala sesuatunya yang seharusnya berorientasi pada masa depan malah semakin mundur karena dirinya terbelenggu oleh masa lalu yang pahit dan sakit itu.

Baca selengkapnya »

Kebersadarjagaan Mencintai

“Wahai Rasulullah,” kata gadis muda itu, “Sungguh, Engkau telah memberi kesempatan kepada saya terhadap apa yang dilakukan oleh ayah saya. Saya setuju dengan apa yang telah ayah saya lakukan.” Begitulah kira-kira jawaban yang disampaikan oleh sang gadis muda itu tatkala Rasulullah memberikan hak khiyar (memilih) untuk memutuskan tentang pernikahan yang dilakukan terhadapnya oleh sang ayah tanpa persetujuannya.

Baca selengkapnya »

Kata Tanpa Kata

Umar hari itu sepertinya langit Madinah, benar-benar mendung bersama kabar kematian Rasulullah. Kabar itu seakan-akan petir di tengah musim kemarau. Mematahkan kesadaran para sahabat terhadap realita hidup. Seakan baru kemarin Rasulullah datang berhijrah ke kota itu. Masih terbayang di mata orang-orang Anshar tatkala Rasulullah di pasca Perang Bani Tsaqif berkata lembut, “Hai sekalian kaum Anshar, tidakkah kalian senang jika orang-orang itu pergi membawa kambing dan unta, sedangkan kamu sekalian pulang ke rumahmu membawa Rasulullah?”

Baca selengkapnya »

Rekonsiliasi, Jeda Cinta Yang Menepi

Ini tentang cinta manusia-manusia utama yang berjeda. Manusia-manusia yang belajar di sekolah rabbani bersama murabbi qur’ani. Manusia-manusia yang telah mendapat keridhaan Allah dan keadilannya diakui. Cinta di antara manusia-manusia ini begitu dalam dan senantiasa dinaungi keikhlasan, keimanan, dan ketakwaan, begitu indah.

Baca selengkapnya »

Transformasi, Ra’il, dan Cinta

Adalah sudah mafhum di dalam lintasan sejarah yang kita pelajari: kisah Yusuf dan Ra’il. Seorang perempuan yang sangat cantik dan merupakan ibu angkat dari Yusuf muda. Ia adalah seorang istri Menteri Keuangan di negara Mesir kala itu. Seorang istri yang kesepian karena bersuamikan seorang lelaki yang mandul yang tidak pernah menggaulinya. Tidak pernah memberikan haknya sebagai seorang istri berupa kebutuhan biologis. Kebutuhan rohani untuk meredam gejolak syahwatnya.

Baca selengkapnya »

Juang Cinta Para Wanita

“Wahai Abu Utsman,” kata perempuan itu, “Sungguh aku mencintaimu.” Suasana hening sejenak. “Aku memohon, atas nama Allah, agar sudilah kiranya engkau menikahiku,” lanjutnya. Lelaki yang bernama lengkap Abu Utsman An Naisaburi itu diam. Ada keterkejutan dan kegamangan dalam dirinya tatkala mendengar perkataan perempuan yang datang kepadanya itu. Ia tidak mengenal perempuan ini dengan baik.

Baca selengkapnya »

Menyamuderakan Cinta Si Pecinta

Malam semakin larut, angin berbisik sayup-sayup terdengar di balik jendela yang sedikit terbuka. Menyelisik hati bersama hawa dingin yang diam-diam mengalir masuk. Dinginnya mampu menggigilkan tubuh perempuan yang mengintip rembulan dari sebalik gorden kamarnya. Ah, rembulan perak pun enggan memurnama. Padahal tinggal seselaput tipis untuk menjadikannya bulat seutuhnya. Laksana dekatnya bilangan hari yang akan menyampaikannya pada purnama agamanya.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization