Kumandang adzan Maghrib mulai terdengar bersaut-sautan. Fenomena indah terlihat di langit malam itu, seperti pada malam-malam sebelumnya. Burung-burung mulai beterbangan untuk kembali ke sarang-sarang hangatnya. Lembayung senja yang mulai tampak di ufuk barat seakan menyertai matahari yang perlahan-lahan tenggelam dimakan rotasi bumi.
Baca selengkapnya »Ketika Cinta Tak Bisa Memiliki
Tidak lama kemudian, dia kembali mengangkat kepalanya. Aku terkesima. Dia mengenakan jilbab kuning serasi dengan baju panjang yang juga berwarnah kuning dan rok jeans yang panjang dan longgar. Kacamata mungil di wajahnya memberi kesan lugu. Ekspresi bersalahnya, yang begitu terlihat, membuat semua orang yang berhadapan dengannya pasti memaafkan dia.
Baca selengkapnya »Saat Bangunan itu Menjadi Saksi
Ia pun tertunduk berlutut sambil menangis pilu. Ia tahu jika seseorang melihatnya, mungkin ia akan dianggap cengeng. Akan tetapi, ia tak peduli. Toh, semua orang yang ia kenal sudah menganggapnya manusia dengan sejuta kekurangan. Lagipula, di langit sana masih ada bintang yang setia menguatkannya. Mungkin ini saatnya aku pergi, ucap benak Ardy sembari menatap langit.
Baca selengkapnya »Sang Mushalla Kecil
Sore itu, langit begitu terang. Tak tampak awan mendung sedikit pun di pelupuk langit. Padahal menurut para burung yang sempat singgah, saat ini sedang musim penghujan. Apalagi belakangan ini hujan seringkali turun ketika sore hari.
Baca selengkapnya »