Topic
Home / Hakim Herlambang Afghandi

Hakim Herlambang Afghandi

Eks Sekretaris Umum LDK UKDM Universitas Pendidikan Indonesia dan Lulusan Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Pendidikan Indonesia

Protokoler Kehidupan (Bagian ke-1)

Kita akan lebih senang mencapai sesuatu yang sesuai diri sendiri, yang dalam pembahasaan lain sering disebut “Menjadi diri sendiri”. Kita akan menghindar dari cara-cara kerja di luar daya kita dan kita akan senantiasa belajar mengasah potensi kebaikan yang dipunya. Tak ada waktu untuk iri dengki karena kita telah menata fokus untuk lebih senang menjadi diri sendiri yang berhasil, yang mencapai, dan yang unggul. Jika kita adalah mesin, maka kita menjadi mesin yang unggul. Tak berharap menjadi ban atau menjadi kursi jok, tak iri saat orang memuji keindahan ban atau kursi jok.

Baca selengkapnya »

Catatan Kecil dalam Mendidik Anak

Tiap pribadi itu khas, memiliki keunikan potensi dan memiliki jalur takdirnya sendiri. Tak peduli berapa puluh miliar manusia yang menjadi saingan, yang terpenting bukan yang orang lain lakukan, melainkan apa yang diri sendiri lakukan. Didiklah anak menjadi pribadi penjunjung kebenaran sejati, dunia hanyalah ladang untuk bekal kehidupan akhirat nanti. Mengutip perkataan Syaikh Mutawalli Asy-Sya’rawi, “Dunia ini terlalu penting untuk diabaikan, tapi terlalu sepele untuk dijadikan tujuan”.

Baca selengkapnya »

Menjadi Manusia yang Seutuhnya

“Menjadi manusia” sendiri merupakan sebuah keunggulan, “menjadi manusia” ialah pilihan, di tengah banyaknya orang yang berkoar-koar demi sesuatu yang dapat menghilangkan nilai-nilai kemanusiaannya, semoga Allah Swt. melindungi diri kita, keluarga, serta anak cucu kita dari berbagai kesesatan yang dapat mengotori jiwa. Semoga kita temasuk orang yang “menjadi manusia”, yaitu orang yang senantiasa berupaya menjaga kesucian jiwa dan fitrah kemanusiaannya, dan semoga orang-orang bingung tadi diberi hidayah oleh Allah Swt. Aamiin yaa Rabbal ‘Aalamiin.

Baca selengkapnya »

Kakek 86 Tahun, Bermata Senter

Pak Bia ini meski sudah uzur namun stamina beliau dalam membaca Alquran luar biasa, tadarusan dimulai pukul 8 malam lewat dan berakhir menjelang pukul 11 malam, jadi selama hampir 3 jam beliau fokus untuk membaca, memerhatikan, dan mengoreksi bacaan jamaah lain. Bayangkan, 4 juz selama 3 jam di usia yang tak lagi muda, pemuda zaman sekarang yang memiliki kesehatan dan fisik prima saja jarang-jarang yang memiliki “kekuatan” ibadah seperti ini, dan mohon diingat 3 jam di sini beliau harus menggunakan bantuan senter dalam melihat ayat-ayat yang akan dibaca dan sedang dibaca jamaah lain.

Baca selengkapnya »

Manajemen Rasa Bersalah

Manajemen Rasa Bersalah tidak berhenti pada sekadar merasa, kembali kepada arti kamus tadi manajemen adalah berbicara tentang penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran, lalu apa sasaran kita di dalam Ramadhan? Tiada lain dan tiada bukan ialah perbaikan guna beroleh pengampunan dan keridhaan dari Allah Yang Maha Rahman Yang Maha Mengampuni sebesar dan sebanyak apapun kesalahan.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization