Pujian Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam Terhadap Para Sahabat secara Global. Pertama. Hadits ‘Sebaik-baiknya manusia adalah zamanku ...’ Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah zamanku, dan kemudian setelahnya, dan kemudian setelahnya.” (HR. Bukhari)
Baca selengkapnya »Kemuliaan Para Sahabat Nabi dan Hukum Mencela Mereka (Bagian ke-1)
“Ahlus Sunnah wal Jamaah, Allah memberikan hidayah kepada mereka untuk tetap di atas kebenaran. Mereka bersikap tidak melampaui batas terhadap Ali Radhiallahu ‘Anhu dan Ahli bait, mereka tidak memusuhi para sahabat Ridhwanullah ‘Alaihim, tidak mengkafirkannya, tidak pula bersikap seperti golongan Nawashib yang memusuhi Ahli bait.
Baca selengkapnya »Na’am! Kita Ahlus Sunnah wal Jamaah
“Ahlus Sunnah wal Jamaah adalah mereka yang berpegang teguh dengan sunnah (jalan) Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka dan menempuh jalan mereka dalam perkara aqidah, ucapan, dan perbuatan, dan orang-orang yang istiqamah dalam ittiba’ (mengikuti sunnah) dan menjauhkan bid’ah, merekalah orang-orang yang menang dan mendapat pertolongan pada hari kiamat. Maka mengikuti mereka adalah petunjuk, dan berselisih dengan mereka adalah sesat.” (Al Wajiz ..., Hal. 25)
Baca selengkapnya »Fadhilah (Keutamaan) Adzan
Ada banyak keutamaan adzan dan muadzin yang sangat luar biasa, di antaranya: 1. Lehernya paling panjang di hari kiamat, 2. Semua makhluk yang mendengar adzan akan menjadi saksi bagi muadzin pada hari kiamat, 3. Akan diampuni dosanya sepanjang suaranya dan semua yang mendengarkan adzan di bumi akan mendoakan ampun baginya, 4. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendoakan Imam Shalat dan para muadzin, 5. Surga bagi para muadzin.
Baca selengkapnya »Memahami Jihad Fi Sabilillah (Bagian ke-4): Hadits Tentang “Kembali dari Jihad Kecil Menuju Jihad Besar”
Hadits ini cukup terkenal, namun bagaimanakah kedudukan hadits tersebut? Hadits itu berbunyi: “Kita kembali dari Jihad kecil menuju jihad besar.” Berkata Imam Zainuddin Al Iraqi: Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam kitab Az Zuhd dari hadits Jabir, dia berkata: “Di dalam sanadnya dha’if.”
Baca selengkapnya »Memahami Jihad Fi Sabilillah (Bagian ke-3): Apakah Beban Jihad Setiap Manusia Berbeda-Beda?
Keadaan seseorang sangat pengaruhi kuat tidaknya beban jihad. Jihad bagi orang yang cacat tubuh, sakit wanita, anak-anak, orang tua, tentu tidak sama kuat bebannya dengan lelaki muda dan dewasa yang dalam keadaan fit. Bahkan menurut Al-Quran surat An Nisa ayat 95, ada orang yang tidak memiliki uzur, tapi mereka duduk-duduk saja tidak ikut berjihad. Ini menunjukkan kondisi kadar keimanan mereka yang melemah.
Baca selengkapnya »Memahami Jihad Fi Sabilillah (Bagian ke-2): Kenapa Islam Mengakui Perang?
Islam mengakui kewajiban perang, bukan karena ingin menebar kebencian atau dendam tetapi justru untuk menjaga kestabilan keamanan dan meraih perdamaian. Undang-undang internasional (PBB) pun mengakui adanya perang sebagaimana yang dijelaskan Syaikh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah. Begitu pula pernyataan dalam kitab suci agama lain.
Baca selengkapnya »Memahami Jihad Fi Sabilillah (Bagian ke-1): Konsep Jihad Dalam Islam
Membicarakan konsep tentu tidak lepas dari membicarakan definisinya (ta’rif). Untuk itu, kita lihat definisi jihad dahulu. Al Jihad – ijhaadu di ambil dari kata Al Juhdu yaitu kuasa (Ath Thaqah) dan kesempitan/kepayahan (Al Masyaqqah). Disebutkan dalam Lisanul ‘Arab: Dan Jahada – yajhadu- jahdan dan ijtahada, keduanya bermakna bersungguh-sungguh.
Baca selengkapnya »Qudwah Sebelum Dakwah
Al Qudwah ) ( القُدْوَةjuga berarti Al Qadwah, Al Qidwah, dan Al Qidyah yang bermakna ‘apa-apa yang telah engkau ikuti dan engkau biasa dengannya.’ Al Qudwah juga bermakna Al Uswah (contoh), dikatakan لى بك قدوة ‘Liy bika Qudwatun’ (pada dirimu ada contoh untukku) maksudnya adalah Uswah. (Al Munjid fil Lughah wal A’lam, hal. 614)
Baca selengkapnya »Sikap Bijak Para Imam Ahlus Sunnah Wal Jamaah Menghadapi Persoalan Qunut Subuh
Persoalan membaca doa qunut pada shalat subuh ketika i’tidal kedua, merupakan perselisihan fiqih sejak zaman para sahabat Nabi. Ini termasuk perselisihan yang paling banyak menyita waktu, tenaga, pikiran, bahkan sampai memecahkan barisan kaum muslimin. Sebenarnya, bagaimanakah sebenarnya masalah ini? Benarkah para Imam Ahlus Sunnah satu sama lain saling mengingkari secara keras, sebagaimana perilaku para penuntut ilmu dan orang awam yang kita lihat hari ini dari kedua belah pihak?
Baca selengkapnya »