Menlu Zionis Sebut Pemboikotan Qatar Sebagai Peluang Bagi Israel

dakwatuna.com – Tel Aviv. Menteri Luar Negeri (Menlu) Zionis Israel, Avigdor Lieberman mengatakan, keputusan beberapa negara Teluk yang memboikot Qatar, akan membuka pintu bagi Israel untuk turut serta dalam memerangi apa yang disebutnya teroris.

“Tidak diragukan lagi, ini  akan membuka banyak sekali peluang kerjasama dalam hal memerangi teroris. Saat ini bola ada di pihak lain,” ungkap Lieberman, Senin (05/06/2017).

Lieberman menambahkan, “Sangat jelas bagi semua, bahwa apa yang terjadi pagi tadi (kemarin), merupakan bukti, yang bahkan sampai Arab pun memahaminya, bahwa bahaya yang paling utama bagi Kawasan bukanlah Israel, Yahudi ataupun Zionisme. Melainkan teroris dari Islam garis keras.”

Sementara itu, mantan duta besar Israel untuk Washington, Michael Oren mengatakan, sebuah langkah baru telah tergambar di pasir Timur Tengah.

Oren dalam postingannya di twitter menambahkan, Israel tidak menentang Arab. Tapi Israel dan Arab sama-sama melawan teroris yang ada di Qatar, menurutnya.

Koresponden Al Jazeera, Ilyas Kiram melaporkan, media-media Israel tampak bergairah dalam menyambut situasi terkini di Telluk. Ilyas menyebutkan, selama ini Israel geram dengan tindakan Qatar yang selalu mendukung gerakan perlawanan Palestina, serta upaya Qatar untuk kembali membangun Gaza pasca serangan Israel ke wilayah itu yang dilancarkan beberapa tahun terakhir.

Bahkan, tambah Ilyas, Channel 2 Israel menggelar wawancara ekslusif secara langsung dengan Direktur Pusat Penelitian Jeddah, Abdulhamid Hakim. Wawancara seperti ini sangat bersejarah dan merupakan yang pertama kalinya, tambah Ilyas.

Dalam wawancara tersebut, Hakim mengatakan, pemutusan hubungan dengan Qatar merupakan reaksi atas penyalahgunaan politik baru yang dilakukannya dengan Jamaah Ikhwanul Muslimin dan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas). (whc/dakwatuna)

Sumber: Aljazeera.net

Redaktur: William

Beri Nilai:

Tentang William