Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Pasca-Perang, Akankah Kesatuan Suriah Tetap Utuh?

Pasca-Perang, Akankah Kesatuan Suriah Tetap Utuh?

Sisa-sisa serangan udara di Suriah pada akhir 2014 lalu. (aljazeera.net)

dakwatuna.com – London. Surat kabar asal Inggris, The Independent, baru-baru ini memuat perang yang terjadi di Suriah sejak beberapa tahun silam. Dalam laporannya, The Independet menyebutkan, konflik di Suriah akan berakhir setelah jatuh korban yang sangat banyak, seperti yang terjadi pada perang sipil Lebanon. Pertanyaan selanjutnya, akankah reformasi di Suriah bisa terwujud dan negara tetap utuh pasca perang?

Dalam artikel yang ditulis oleh Robert Fisk itu, dikatakan bahwa perang di Suriah akan merenggut lebih banyak nyawa dan menyebabkan lebih banyak orang hilang. Selain itu, tambah Robert, perang juga akan menimbulkan lebih banyak kehancuran kota-kota.

Namun, mungkinkah rakyat Suriah memperbaiki itu semua? Yaitu di tengah kesimpangsiuran jumlah korban, yang di antaranya laporan PBB yang menyebut korban telah mencapai 400.000 manusia.

Penulis menyebutkan, masa lalu kelam Lebanon berakhir dengan amnesti umum yang memutuskan pemutihan terhadap pembunuhan. Dengan itu, keluarga korban ditinggalkan begitu saja tanpa keadilan dan kenyamanan.

Selain itu, Robert dalam tulisannya juga yakin dengan adanya sekira 20 kuburan massal yang belum terungkap sampai sekarang. Sedangkan lokasi kuburan massal yang diketahui, sangatlah luas. Di antaranya kuburan massal orang-orang Palestina, yang  meliputi korban peristiwa Sabra dan Shatila.

Penulis juga berbicara panjang lebar terkait rincian dan kompleksitas korban serta orang hilang dalam perang sipil Lebanon. Juga tentang upaya berkelanjutan untuk mengungkap identitas para korban dan nasib orang hilang. Terlebih saat para keluarga yakin bahwa saudaranya yang hilang itu masih hidup.

Kembali ke perang Suriah. Robert menyebutkan, memang ada komite-komite yang berupaya melakukan rekonsiliasi. Tapi bagi rakyat Suriah sendiri, perang masih terus berlanjut di dalam negeri mereka. Kepedihan yang ditimbulkan oleh perang, juga akan terus terpatri dalam hati rakyat Suriah meskipun pertumpahan darah telah berakhir sekalipun. (whc/aljazeera/dakwatuna)

Redaktur: William

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization