Topic
Home / Narasi Islam / Life Skill / Kunci Sukses: Easy Going

Kunci Sukses: Easy Going

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Sukses Jalan Terus, karya Satria Hadi Lubis
ilustrasi.

dakwatuna.com – Ibarat pertandingan sepak bola, sebutlah ajang tahunan bergengsi piala dunia. Siapa ingin menang maka harus berjuang, mempunyai tim solid, taktik jitu, dan bermental juara.

Ketika menghadapi lawan, Anda akan dihadang, disikut, ditarik, dijatuhkan dan tak sedikit yang akal sehatnya tertinggal di ruang ganti pemain, segala cara dihalalkan tuk menahan laju, ada yang cedera, dioperasi, diistirahatkan berbulan-bulan sampai gantung sepatu karena cacat.

Sekali, dua atau tiga kali hadangan, Anda boleh berbangga mampu melewati lawan sendirian, memutar bola bak atraksi penari balet, mampu menyihir jutaan pasang mata. Eitsss! Hadangan ke 4 Anda belum tentu lolos. Bukankah sekelas Messi dan Ronaldo saja banyak memberi assist demi kemenangan.

Jika tak mampu menggiring bola, mulai letih dan gagal fokus, berikan kesempatan kepada pemain lain, jika terus membawa bola dikhawatirkan cedera, alhasil pertandingan terus berjalan namun gol tak kunjung berbuah, kemungkinan bermain imbang dengan luka segudang atau kalah dipermalukan dengan luka bergudang-gudang.

Kehidupan layaknya permainan, setiap insan, tua muda, kaya miskin, laki-laki perempuan pasti punya beban yang membuat sulit ambil keputusan, tak kunjung melangkah, bimbang tercampur persepsi banyak orang.

Inilah dunia tempat hukuman Adam dan hawa, Anda hanya makhluk yang sedang ditawan iblis, karena hakikatnya Anda adalah penduduk surga yang kenikmatannya tiada batas dan tanpa cela, adapun dunia, dibalik keindahannya menyimpan banyak kesulitan dan kesedihan.

Waktu terus berjalan, ajal semakin cepat menghampiri, bisa jadi esok atau lusa Anda sudah tiada atau hari ini ada kerabat dan sahabat yang sedang berduka cita. Hidup terlalu singkat dihabiskan dengan kegalauan sebagaimana terlalu merugi jika mati dalam kebimbangan.

Umur manusia zaman sekarang rata-rata lima puluh tahun, jika lebih itu bonus, lantas apa amalan terbaik Anda sebagai bekal setelah kematian? Adakah ilmu bermanfaat, derma-derma atau anak-anak yang senantiasa mendoakan?

Banyak orang pandai komentar dan prihatin atas masalah Anda tanpa memberi solusi dan merasakan betapa sakitnya Anda. Ingat! Anda berhak punya kehidupan dan kebahagiaan. Anda pulalah yang menjalankan kehidupan.

Fahamilah! Musibah yang menimpa adalah cara indah Tuhan tuk menghindarkan Anda dari musibah sesungguhnya. Teruslah melangkah, tak usah habiskan waktu, tenaga, pikiran dan materi Anda tuk meladeni banyak masalah dan persepsi banyak orang.

Idealnya menjalani hidup dengan bahagia dan menyambut kematian dengan senyum bahagia pula bukan dengan dahi mengkerut dan ekspresi wajah menakutkan penuh legam bak terpukul malaikat. Ma’adzallah.

Sebaik apapun Anda, pasti akan punya masalah dan dimusuhi, bahkan dari orang terdekat, sekelas manusia terbaik sepanjang masa pemberi syafaat, wajahnya teduh, senyumnya manis, tampan rupawan, baik budi dan berakhlak super tinggi, ia pernah diusir, dihina bahkan diancam pembunuhan oleh paman-pamannya sendiri. Lantas siapa Anda? Surganya saja belum terjamin.

Ada pepatah, “Jika dalam hidup Anda tiada yang mendengki, maka Anda adalah orang gagal”. Para pembenci tak butuh alasan Anda, namun para pecinta ia akan menerima seburuk apapun Anda.

Musuh sejati tak perduli dengan kesedihan Anda, bahkan bersenang-senang di atas penderitaan Anda. Pecinta sejati begitu peka, tahu kesedihan Anda meski Anda terlihat sedang tertawa, pegang erat hingga akhir hayat.

Kehidupan akherat lebih bergengsi dari piala dunia, gol Anda sebenarnya menyambut kematian dengan sebaik-baik cara, betulkan shalat Anda, perbanyak baca quran, berzikir, istighfar, taubat, rajin derma, berbuat baik kepada orangtua dan sesama demi bekal Anda yang masih sedikit.

Sungguh merugi jika hidup tak punya arah, terombang ambing masalah, larut dalam kesedihan, takut menjemput masa depan. Bukankah jika malam semakin menggulita bertanda fajar akan menyongsong bersama embun pagi, udara segar nan menyehatkan, burung-burung bernyanyi, pemandangan indah membuat takjub hati dan sejuta harapan menanti Anda.

Bola adalah masalah, di sekitar Anda pasti ada musuh bahkan banyak, usah ragu dan bimbang segera lepas masalah Anda apapun bentuk dan kasusnya, ucapkan “SELAMAT TINGGAL” kepada musuh-musuh Anda yang selalu menghadang langkah Anda dan masalah yang terlalu berat membebani pundak.

Melangkah walau salah jauh lebih baik daripada Anda jalan di tempat. paling tidak kesalahan Anda mengambil keputusan akan menjadi pelajaran berharga dalam putusan berikutnya. Bersabar bukanlah pasrah dalam kebodohan namun cerdas bersikap.

Banyak yang tidak bahagia, kehilangan gairah, frustasi, minder, depresi, tidak mandiri, tubuh jadi kurus kering kerontang, sakit berkepanjangan bahkan sampai gila karena takut melangkah dan takut-takut lainnya. Padahal solusi masalahnya sangat sederhana, cukup melangkah dengan segera ambil keputusan.

Ibarat penyakit bisa disembuhkan dengan amputasi, dalam kondisi darurat kehilangan salah satu anggota tubuh jauh lebih baik daripada seluruh tubuh Anda rusak kemudian mati mengenaskan.

Orang sukses adalah mereka yang ringan melangkah, meninggalkan segala jenis kebodohan, kerusakan dan kemunduran. Jagalah jasmani dan ruhani Anda, keduanya berhak untuk Anda jaga demi masa depan dan kebahagiaan Anda, tak usah tengok masa lalu yang bisa mengorek luka, terus kejar cita-cita Anda. Selamat melangkah. (dakwatuna.com/hdn)

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Dosen Fakultas Dakwah Universitas Islam Bandung (UNISBA) & PIMRED di www.infoisco.com (kajian dunia Islam progresif)

Lihat Juga

Meraih Kesuksesan Dengan Kejujuran (Refleksi Nilai Kehidupan)

Figure
Organization