Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair / Ayah, Ibu, Maafkan Aku

Ayah, Ibu, Maafkan Aku

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (playbuzz.com)

dakwatuna.com –

Ibu, ayah, maafkan dosaku selama ini
Aku selalu menipu kalian
Aku memanfaatkan kepercayaan kalian

Ayah, ibu setiap hari engkau bekerja keras disana
Engkau mengabaikan panasnya trik matahari
Engkau mengabaikan rasa lelah dalam dirimu
Engkau mengabaikan rasa sakit karena terlalu keras bekerja
Sekalipun aku tidak pernah mendengar engkau mengeluh

Akupun bertanya mengapa?
Ternyata yang menguatkanmu adalah harapan
harapan atas keberhasilan aku yang berada disini
harapan atas diriku yang akan kembali dengan kebanggaan

Tetapi disini aku tidak pernah bersungguh-sungguh
Aku hanya memberikan segunung janji
Daripada melihat perjuanganmu untukku
Aku lebih melihat tipuan dunia yang mempesona
Aku lebih mengikuti nafsu yang semakin mengendalikan diriku
Sampai aku menyesal…

Ayah, ibu, maafkan aku

(dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Mahasiswi STEI SEBI, Semester 3, jurusan Akuntasi Syariah. Saat ini aktif sebagai Volunteer Perpustakaan STEI SEBI.

Lihat Juga

Ibu, Cintamu Tak Lekang Waktu

Figure
Organization