Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Wacana Dewan Kepresidenan Sebagai Bentuk Kepemimpinan di Libya

Wacana Dewan Kepresidenan Sebagai Bentuk Kepemimpinan di Libya

Dialog politik Libya di Tunisia (aljazeera.net)

.com – Libya. Para peserta dialog politik Libya di kota Hamamat, Tunisia, mengajak untuk mengembalikan kepemimpinan dalam bentuk dewan kepresidenan di Libya.

Sebagaimana diberitakan Aljazeera (24/1/2017), dewan kepresidenan tersebut hanya beranggota tiga orang, satu ketua, dan dua wakil, masing-masing akan memimpin wilayah Libya yang dipecah tiga.

Para peserta dialog juga mengimbau diadakannya pemilihan kepala pemerintahan koalisi Libya yang baru, di luar tiga orang yang duduk di dewan kepresidenan.

Selanjutnya, dialog merekomendasikan pembentukan dewan tertinggi negara yang beranggotakan ketua parlemen, ketua dewan kepresidenan, dan ketua dewan negara (state council).

Dialog yang dihadiri oleh anggota Majlis Negara Libya yang berkedudukan di Tripoli, delegasi partai-partai politik, utusan independen tersebut tidak dihadiri oleh anggota Parlemen yang berkedudukan di Tobruk serta utusan PBB untuk Libya, Martin Copler.

Dalam hal ini, Libya menghadapi perpecahan politik sejak tergulingnya Muammar Qaddafi, meskipun telah ditandatanganinya perjanjian rekonsiliasi pada 17 Desember 2015 lalu. (rem/dakwatuna)

Sumber: Aljazeera

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization