Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Filipina Beri Lampu Hijau Indonesia dan Malaysia Perangi Bajak Laut di Perairannya

Filipina Beri Lampu Hijau Indonesia dan Malaysia Perangi Bajak Laut di Perairannya

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (aa.com.tr)

dakwatuna.com – Filipina. Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengatakan dirinya memberi lampu hijau kepada angkatan laut Indonesia dan Malaysia untuk memerangi bajak laut di perairan Filipina.

Hal itu disampaikannya dalam pidato yang disiarkan televisi Filipina pada sebuah upacara kenegaraan di selatan kota Davao pada Sabtu malam kemarin, sebagaimana dikutip Anadolu Agency (14/1/2017).

Duterte mengatakan memiliki hubungan kerja yang baik dengan pemimpin Indonesia dan Malaysia terkait prosedur operasi pengamanan di perairan Sulu.

“Anda (Indonesia dan Malaysia) dapat terus mengejar mereka (hingga ke perairan Filipina). Permintaan saya jelas untuk angkatan laut dan penjaga pantai. Jika ada penculikan dan kemudian berusaha melarikan diri, silahkan habisi mereka…”

“Jika hal itu Anda lakukan setiap hari, maka aksi penculikan dan kejahatan para bajak laut itu akan berakhir,” tegasnya.

Dalam kunjungan kenegaraan tahun lalu ke Indonesia dan Malaysia, Duterte telah menyampaikan persetujuannya untuk membiarkan angkatan laut kedua negara memasuki perairan Filipina guna menangkap bajak laut yang sering merampas kapal dan wisatawan.

Dia juga sepakat untuk lebih memperkuat kerjasama trilateral patroli angkatan laut Filipina, Indonesia, dan Malaysia yang memungkinkan melakukan pengejaran para penjahat.

Setahun lalu, para pejabat tinggi pertahanan Malaysia, Filipina, dan Indonesia juga bertemu di Vientiane, Laos, untuk membahas prosedur pengejaran para bajak laut tersebut.

Batas perairan Filipina, terutama di Tawi-Tawi dekat negara bagian Sabah Malaysia dan di timur laut pulau Kalimantan, di mana serentetan aksi penculikan laut terjadi tahun lalu.

Kelompok teroris Filipina Abu Sayyaf yang berafiliasi ke ISIS menculik puluhan warga Malaysia dan Indonesia tahun lalu. Salah satu sandera warga Malaysia dibunuh setelah keluarganya gagal memberikan uang tebusan. (rem/dakwatuna)

Sumber: Anadolu Agency

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization