Topic
Home / Berita / Silaturahim / Maungdaw Bergolak, PKPU Tetap Salurkan Bantuan Pengungsi Rohingya

Maungdaw Bergolak, PKPU Tetap Salurkan Bantuan Pengungsi Rohingya

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Tim Lembaga Kemanusiaan PKPU berhasil menyalurkan bantuan langsung ke dalam pusat pengungsian di Rakhine State, Sabtu-Ahad (26-27/11/2016).  (Kaimuddin/Putri/PKPU)
Tim Lembaga Kemanusiaan PKPU berhasil menyalurkan bantuan langsung ke dalam pusat pengungsian di Rakhine State, Sabtu-Ahad (26-27/11/2016). (Kaimuddin/Putri/PKPU)

dakwatuna.com – Rakhine.  Situasi bergolak yang masih terus membayangi muslim Rohingya di Maungdaw tidak menyurutkan aktifitas bantuan kemanusiaan di Rakhine State.

Di tengah kekhawatiran pekerja kemanusiaan Internasional yang masih menahan diri untuk memberikan respon, Tim Lembaga Kemanusiaan PKPU berhasil menyalurkan bantuan langsung ke dalam pusat pengungsian pada Sabtu – Ahad (26-27/11/2016).

Bantuan yang diberikan diantaranya berupa beras, 350 potong pakaian wanita serta makanan bayi dan anak-anak.

Para pengungsi menuturkan kekhawatiran mereka karena konflik yang terus meningkat. Konflik tersebut tentu saja sangat berpengaruh terhadap keselamatan dan keamanan para pengungsi.

Selain melakukan penyaluran bantuan, tim PKPU juga melakukan pemantauan program yang selama ini terus berjalan di pusat-pusat pengungsian Rohingya di Negara bagian Rakhine khususnya di Sittwe. Di Kota yang menjadi ibu kota negara bagian Rakhine tersebut, tim PKPU memasuki perkampungan yang aksesnya oleh militer setempat terlarang dan masih tertutup oleh bantuan dari luar.

Pelarangan diperkuat dengan semakin meningkatnya pembakaran rumah-rumah dalam sebulan terakhir khususnya di bagian utara Myanmar. Seperti diketahui, bahwa perkampungan-perkampungan ini merupakan pusat aktifitas ekonomi dan pendidikan bagi anak-anak pengungsi Rohingya.

Kota Maungdaw dan Buthidaung akhir-akhir ini menjadi perhatian publik internasional ketika di awal Oktober lalu terjadi pembakaran rumah dan pengusiran penduduk di beberapa desa di wilayah utara Myanmar yang dihuni oleh Muslim Rohingya. (Kaimuddin/Putri/PKPU/SaBah/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Seorang Dokter Turki Ini Telah Mengoperasi Ribuan Mata di Afrika

Figure
Organization