Topic
Home / Pemuda / Essay / “Tingkat Dewa”

“Tingkat Dewa”

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (inet)
Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com –

“Galau tingkat dewa…
“Lapar tingkat dewa..
“Ngantuk tingkat dewa…

Bahasa gaul ini seakan kekinian sekali, ringan diucapkan diantara keluarga atau teman sejawat, Maksudnya sih sama ya, sebagai ungkapan yang di ambang Batas, di luar Biasa, outstanding…

Saya pun dahulu dengan spontan pernah berucap ini, hingga serta merta suami saya menampik tak kalah spontan,
“Memangnya dewa ada di tingkat mana..?”

Respon pertama, saya langsung berfikir sesaat, namun kemudian wajah seakan merah padam, malu sekali mengingat kedudukan dewa dalam islam, dan dalam sanubari ini..

Memang ada artinya “dewa” bagi kita para manusia yang beriman pada Allah SWT dan Rasulullah saw, yang beriman pada hari akhir..?

Sadarkah kita, siapakah “dewa” itu?

Dalam ajaran agama Hindu, Dewa (Devanagari) adalah makhluk suci, makhluk supernatural, penghuni surga, malaikat, dan manifestasi dari Brahman (Tuhan Yang Maha Esa).

Dewa (maskulin) dan Dewi (feminin) adalah keberadaan supranatural yang menguasai unsur-unsur alam atau aspek-aspek tertentu dalam kehidupan manusia. Mereka disembah, dianggap suci dan keramat, dan dihormati oleh manusia. Dewa memiliki bermacam-macam wujud, biasanya berwujud manusia atau binatang.

(Sumber Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Bagi penggemar film-film india juga pasti dekat dengan istilah dewa ini ya..

Jadi, Dewa adalah “Tuhan” bagi para penganut hindu, sedangkan kita sebagai orang yang beriman rela kah secara sadar atau tak sadar telah menganggap dewa adalah sesuatu yang benar-benar ada, bahkan sesuatu yang bernilai tinggi, outstanding, luar biasa..?

Bahkan mungkin secara tak sadar menyamakan derajat Dewa dengan Tuhan, sedangkan kita adalah orang yang mengaku beriman kepada Allah SWT? Bersyahadat bahwa Tiada Tuhan selain Allah…?

رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيّاً

“Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?” (Maryam: 65)

Mungkin ini hal yang sederhana kawan, tapi kalau kita renungkan sedikit, ternyata mungkin perlu dipertanyakan lagi bagaimana kedudukan Iman di hati kita, bagaimana kekokohan Aqidah kita, yang yakin kepada Allah sebagai satu-satunya Illah, yang Tiada Tuhan selain Dia, dan kita mengaku takkan menyekutukan apapun dengan selain Allah SWT.

Bertanyalah pada hati kita sendiri…

Wallahu a’lam bish showab. (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Ingat Allah Hatimu Akan Tenang

Figure
Organization