Topic
Home / Narasi Islam / Sejarah / Mengenal Sosok Ali Bin Abi Thalib RA

Mengenal Sosok Ali Bin Abi Thalib RA

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (youtu.be/-xpCFoiJSi4)
Ilustrasi. (youtu.be/-xpCFoiJSi4)

dakwatuna.com – Ali bin Abi Thalib lahir di Kota Makkah pada tahun ke-10 sebelum masa kenabian. Menurut riwayat, Beliau dilahirkan di dalam Ka’bah dengan nama asli Haidar. Sesuai namanya, Haidar diharapkan menjadi salah satu sosok penerus Abu Thalib yang pemberani dan disegani di kalangan kaum Quraisy.

Kedekatan Ali dengan Rasulullah SAW

Kelahiran Haidar diketahui oleh Nabi Muhammad Saw. Dikisahkan, Nabi Muhammad Saw kurang menyukai nama Haidar, sehingga beliau memberikan nama Ali kepada sepupunya yang berarti “tinggi.” Ali bin Abi Thalib hidup dibawah asuhan langsung Nabi Saw. Semenjak berumur sekitar 7 tahun, 2 tahun sejak Fatimah lahir. Sehingga bisa dipastikan usia Fatimah 5 tahun lebih muda dari Ali.

Ali adalah seseorang yang suci dan bersih sejak kecil. Ketika Nabi Muhammad Saw. menerima wahyu, Ali adalah orang ke-2 yang percaya akan wahyu itu setelah ibunda Khadijah, istri Rasulullah. Setelah wahyu turun, Rasulullah mengajarkan banyak hal kepada Ali. Terlebih lagi, Ali berkesempatan untuk selalu dekat dengan Nabi Muhammad Saw dan hal ini berkelanjutan hingga Ali menjadi menantu Rasulullah. Sahabat Rasulullah, Umar bin Khattab menyebutkan bahwa Ali adalah orang yang paling tahu dan mengerti hukum-hukum Allah. Bahkan diriwayatkan, Ali adalah guru dari banyak sahabat termasuk Abdullah bin Mas’ud, Ibnu Umar, Abu Musa al-Asy’ari, Suhaib dan Abu Hurairah.

Rasulullah Saw. bersabda tentang Ali, “Engkau bagiku seperti Harun bagi Ismail. Tapi, tidak ada nabi setelahku.”

Dalam sebuah riwayat juga disampaikan, Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah pernah berbicara kepada sahabatnya “ apabila kalian ingin mengetahui pengetahuan Adam, keteguhan Nuh, kebiasaan Ibrahim, do’a Musa, ketakwaan Isa dan petunjuk Muhammad dalam diri satu orang, maka lihatlah kalian kepada orang yang sedang menuju ke arah kalian.” Ketika para sahabat mengangkat kepala, mereka melihat Ali.

Ali Sebagai Sosok Pemberani

Ali sangat fasih dan pemberani. Ia adalah sosok seseorang yang pemberani, dermawan, pemaaf, lembut dalam berbicara, dan halus perasaannya. Akan tetapi berbeda jika sudah berada di medan perang, Ali berjalan dengan cepat tanpa banyak menoleh. Merobohkan musuh dengan mudah, seperti mengangkat anak kecil. Jika Ali dipanggil musuh untuk berperang, maka tanpa gentar ia akan maju.

Keberanian Ali bin Abi Thalib ini telah menjadi sebuah lambang dari para kesatria di zamannya. Dalam melawan kaum kafir, Rasulullah sering kali menyerahkan panji pasukan kepada Ali. Dalam peristiwa hijrah ke Madinah, Ali menggantikan posisi Rasulullah untuk tidur di ranjang yang waktu itu terancam tebasan pedang. Tetapi berkat rahmat Allah, Ali dapat meloloskan diri.

Dalam Perang Khaibar, disaat para sahabat tidak mampu membuka benteng khaibar, Rasulullah lalu bersabda, “Besok akan aku serahkan bendera kepada seseorang yang tidak akan melarikan diri. Dia akan menyerang berulang-ulang dan Allah akan mengaruniakan kemenangan baginya. Allah dan Rasul-Nya mencintainya dan dia mencintai Allah dan Rasul-Nya.”

Keberanian seorang Ali memang terbukti di mata para sahabat yang lain. Betapa tidak, dalam usia yang masih terhitung belia, Ali menantang seorang Amru bin Wad. Amru bin Wad adalah sosok seorang kesatria Jazirah Arab dan digambarkan dengan kekuatan sebanding seribu orang. Peristiwa ini terjadi ketika masa Perang Khandaq. (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Pemuda yang terobsesi menjadi seorang penulis besar dan bisa memberikan manfaat melalui tulisannya. Berawal dari hobinya menulis puisi kemudian menjadikan menulis menjadi jalan mencapai impiannya. Sekarang lebih banyak menulis kata mutiara dan content writer di blog pribadi.

Lihat Juga

Eropa Tak Ingin Ada Pemimpin Kuat Macam Erdogan di Timur Tengah

Figure
Organization