Topic
Home / Pemuda / Mimbar Kampus / Bongkar Kebiasaan Lama Daurah Rekrutmen

Bongkar Kebiasaan Lama Daurah Rekrutmen

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (kawanimut)
Ilustrasi. (kawanimut)

dakwatuna.com – Dari masa dulu sampai sekarang, ada kegiatan yang selama ini menjadi unggulan lembaga dakwah dalam merekrut mahasiswa baru , yakni daurah rekrutmen atau daurah awal fakultas (DAF). Di UI, ada beberapa fakultas yang secara sistem IKM (ikatan keluarga mahasiswa) tidak mewajibkan DAF, yaitu FISIP, FIB, FPSIKOLOGI, VOKASI, dan FIA (Fakultas Ilmu Administrasi) yang baru memisahkan diri dari FISIP. Walau nama DAF tiap fakultas berbeda, tetapi secara konsep mirip-mirip. Konsep DAF dengan membawa mahasiswa baru keluar kota (biasanya Bogor/Bandung). Kemudian, ada dua/tiga materi yang diberikan dari ustadz/dosen/alumni terkait kehidupan dan keilmuan kampus.

Lima fakultas (kecuali FIA) memiliki tren yang sama pada lima tahun terakhir (selama kuliah), yakni mengalami kesedikitan peserta. Peserta yang mengikuti DAF kisaran  3-40 maba saja. Dari sekian banyak peserta DAF, setengahnya yang sudah menjadi aktivis dakwah sekolah (biasa daurah keluar kota), sisanya baru peserta umum. Malah tahun 2015, VOKASI dalam sejarahnya mengalami kemunduran yang sangat pesat, peserta DAF hanya 3 orang dan semua ADS. Berencana ingin keluar kota, melihat peserta sangat sedikit, acara DAF diadakan di UI. Tidak jarang juga dijumpai peserta laki-laki yang hanya bisa dihitung jari, hhuf. Apakah ini juga terjadi di kampus-kampus lain? Maka ayo kita berdiskusi bersama untuk memecahkan permasalahan ini agar daurah rekrutmen bisa lebih efektif dan efisien.

Melihat kondisi DAF seperti di atas, kita perlu memikirkan, mendiskusikan, dan melaksanakan hasil ide-ide kita untuk membongkar kebiasaan lama ini yang mungkin sudah tidak relevan dengan mahasiswa baru zaman sekarang. Banyak faktor yang menyebabkan DAF sudah tidak menarik, seperti tempat yang tidak begitu jauh dari kampus atau kelewat jauh, maba ingin yang simple saja (bisa pulang, sehari selesai), pembicara yang kurang oke, publikasi yang kurang kreatif dan massif, kurangnya pendekatan kepada maba, pelayanan yang kurang all out, mentor ospek yang kurang siap, dan sebagainya, akhirnya bisa sedikit banyak memengaruhi keputusan mereka untuk ikut atau tidak.

Kondisi rekrutmen yang bertahun-tahun terjadi kepada fakultas sosial humaniora dan vokasi ini, berdampak dalam mempersiapkan SDM-SDM berkualitas untuk melanjutkan perjuangan dakwah di fakultas maupun universitas. Maka dari itu, perlu ada alternatif lain untuk merekrut mahasiswa selain dengan agenda-agenda syiar (bisa baca di tulisan sebelumnya). Hal-hal yang bisa dilakukan oleh LD, antara lain:

Pertama, jika ingin masih memperjuangkan daurah rekrutmen wajib di fakultas menjadi syarat IKM aktif di fakultas, harus by design. Silaturahim ke seluruh lembaga kemahasiswaan fakultas, lobi-lobi bahwa daurah ini juga sama pentingnya dan masuk dalam nilai yang termaktub dalam UUD IKM fakultas. Akhir perjuangannya, siap berdebat dengan semua ketua lembaga kemahasiswaan di forum mahasiswa. Jika memang berhasil, harus mencari format acara yang cocok dan efektif dengan peserta yang begitu banyak.

Kedua, mencari alternatif kegiatan lain karena tren peserta dari tahun ke tahun menurun. Karakter mahasiswa yang sudah berubah, perkembangan zaman yang begitu cepat, dan peran figuritas yang masih signifikan. Ide ini mungkin bisa menjadi alternatif bagi lembaga dakwah fakultas, antara lain Leadership Camp, bisa menginap atau tidak, acara cukup di kampus saja. Kemudian, seminar tokoh muda dan berpengaruh plus diberikan mentoring sesuai bidang kerjanya masing-masing. Jika ingin lebih mendalam acara seperti apa, LDF bisa memberikan kuesioner untuk diisi mahasiswa angkatan baru, sekiranya acara dan muatan apa yang cocok bagi mereka. Baru deh, LDF bisa membuat acara yang sesuai hasil riset.

Demikian dua cara sederhana yang bisa kita lakukan dari pengalaman dan diskusi saya dengan teman-teman kampus maupun alumni. Cukup 2016 adalah tahun terakhir format DAF yang seperti tahun-tahun sebelumnya, saatnya membongkar kebiasaan lama dengan mencari format baru rekrutmen. (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Mahasiswa Sosiologi FISIP UI yang sedang aktif di SALAM UI sebagai Sekretaris Jenderal. Orang yang sederhana untuk terus menjadi pembelajar sampai akhir hayat.

Lihat Juga

Habits

Figure
Organization