Topic
Home / Berita / Nasional / Jenderal Gatot: TNI Titipkan Keutuhan NKRI Pada Para Ulama

Jenderal Gatot: TNI Titipkan Keutuhan NKRI Pada Para Ulama

Panglima TNI Jenderal  Gatot Nurmantyo. (pos-metro.com)
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. (pos-metro.com)

dakwatuna.com – Jakarta.  Panglima TNI Jenderal  Gatot Nurmantyo pada Senin (18/7/2016) berkesempatan memberikan Materi Pencerahan Kebangsaan di arena Muktamar III Wahdah Islamiyah

Panglima TNI menyampaikan akan pentingnya peran Ulama dalam keutuhan NKRI

“TNI titipkan keutuhan NKRI pada para ulama”, demikian dikatakan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Republik Indonesia Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat menyampaikan kuliah umum di hadapan peserta muktamar III Wahdah Islamiyah di Asrama Haji Pondok Gede.

Panglima TNI meyakini bahwa saat ini banyak ancaman bangsa

“Ancaman bangsa saat ini luar biasa berat, oleh karena itu dibutuhkan kemanunggalan TNI, rakyat, ulama dan santri”, tegas Jenderal alumni AKABRI 1982 ini.

Jenderal Gatot juga menyatakan bahwa peran ulama dalam mengembalikan jati diri bangsa sangat strategis.

“Yang bisa kembalikan jati diri bangsa Indonesia adalah ulama,” lanjutnya di hadapan dua ribuan muktamirin yang berasal 130an Dewan Pimpinan Daerah (DPD) WI Seluruh Indonesia.

Bahkan ketika membahas tentang keamanan beliau menyatakan, Indonesia harus aman, dan ini adalah tanggung jawab ulama.

Menurutnya kemanunggalan TNI, ulama, dan santri merupakan bagian dari sejarah  bangsa ini.

Perlawanan arek-arek Suroboyo dalam Peristiwa 10 November 1945 merupakan salah satu bukti akan hal itu.

Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa bahwa wajib mengangkat senjata untuk mempertahankan kemerdekaan. Bahkan yang memimpin serangan 10 November adalah seorang Kyai dari Jawa Barat, yaitu KH. Abbas bin Abdul Jamil.

Awalnya penyerangan direncanakan tanggal 9 November, namun karena menunggu kedatangan Kyai Abbas yang datang dari Jawa Barat melalui Kereta, serangan baru dapat dilakukan sehari setelahnya, yakni 10 November.

Fatwa Mbah Hasyim Asy’ari kemudian dikenal sebagai resolusi Jihad Hasyim Asy’ari. “Tanpa ada resolusi Jihad tak ada perlawanan heroik 10 september”, pungkasnya.

Pernyataan panglima TNI tersebut direspon baik oleh Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Ustad Muhammad  Zaitun Rasmin. “Semoga hal ini menjadi bekal bagi da’i dan ulama seluruh Indonesia”, ujarnya.

Wahdah Islamiyah sendiri telah menyatakan komitmen untuk menjaga keutuhan NKRI tercinta, sebagaimana tercermin tagline Muktamar III, Sejuta Cinta Untuk Indonesia. (sym/SaBah/dakwatuna).

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization