Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Seorang Wanita Tangguh

Seorang Wanita Tangguh

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Jika sebagian wanita memilih bekerja sebagai wanita karier, berbeda dengan sosok wanita yang satu ini. Ia biasa dipanggil Mama Ita yang memilih pekerjaannya sebagai tukang ojek. Mama Ita sosok wanita yang tangguh, berjuang untuk menghidupkan dua orang anaknya dengan pekerjaan halal  yang dikerjakan sekarang sebagai tukang ojek wanita. Sejak suaminya meninggal dunia, Mama Ita berjuang sendiri demi keluarga kecilnya.

Tak ada yang tahu tentang Mama Ita ini, dia terlihat seperti wanita lain pada umumnya, tapi siapa sangka dibalik mukanya yang kelihatan agak galak, tetapi Mama Ita adalah sosok wanita yang baik, tangguh, dan penyayang. Bagaimana tidak, ia memilih pekerjaan yang jarang wanita lain tekuni, yaitu sebagai ojek wanita..

Terdengar tidak biasa, namun inilah pilihan Mama Ita untuk keluarga kecilnya. Pekerjaan tukang ojak tersebut sesuatu yang  menantang bagi Mama Ita, tidak ada sedikit pun rasa malu dalam benaknya, yang terpenting Mama Ita bisa memberi nafkah kepada anak-anaknya, dan membahagiakan kedua anak tersebut.

Banyak cobaan yang telah Mama Ita lalui semenjak menjadi tukang ojek, tetapi dengan kesabaran yang Mama Ita miliki, cobaan-cobaan tersebut berjalan begitu saja.

Di era sekarang dengan daya persaingan tinggi, terlebih lagi adanya ojek online. Tetapi bagi Mama Ita itu tidak masalah, sebab rezeki sudah diatur sama Tuhan. Mama Ita pun tidak memiliki pekerjaan lain, tetapi Mama Ita terkadang menjadi kuli cuci untuk menambahkan pemasukan keuangannya. Walau dengan penghasilan yang tidak lumayan banyak, tetapi Mama Ita selalu bersyukur terhadap keadaanya untuk saat ini, terkadang banyak rezeki yang telah ia dapatkan dari orang-orang terdekat.

Berbicara soal hasil, Mama Ita mengaku pengasilan dari gojeknya cukup lumayan untuk sehari-harinya. Mama Ita selalu bersyukur jika ia dapat penghasilan dari ngojeknya, tidak ada yang berat dalam menjalani pekerjaan sebagai tukang ojek. Bagi Mama Ita banyak yang di peroleh dari hasil mengojeknya, seperti lebih banyak bersosialisasi dan mengenal orang banyak di sekitarnya.

Dari kisah Mama Ita mungkin bisa menjadi inspirasi bagi kita para wanita, satu kata yang bisa dipetik bahwa menjadi seorang wanita tidak harus berdiam diri, kita bisa bekerja apapun selagi pekerjaan itu halal, jadi lah perempuan yang tangguh, mandiri, bisa menerima keadaan apapun, dan selalu bersyukur dengan apa yang telah kita miliki sekarang. (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta.

Lihat Juga

Kemuliaan Wanita, Sang Pengukir Peradaban

Figure
Organization