dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Jakarta. Ketidakhadiran Presiden PKS Mohammad Sohibul Iman dan Hidayat Nur Wahid, wakil ketua MPR, dan Surahman Hidayat, Ketua MKD DPR dalam sidang kedua mediasi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (Senin, 9/5/2016) karena alasan sibuk membuat Fahri kesal.
“Saya juga sibuk dengan jadwal saya sebagai rumah wakil ketua, tapi saya membatalkan beberapa hal untuk menghadiri sidang. Mereka telah menunjukkan sikap yang buruk dalam hal ini, “kata Fahri seperti dimuat thejakartapost.com
Buntut dari kekesalan ini, Fahri meminta agar Sohibul Iman mengundurkan diri saja sebagai Presiden PKS. Fahri menilai bahwa ia telah gagal dalam mengemban tugas sebagai anggota DPR karena terganggu dengan kegiatan partai.
“Saya menyarankan agar dia mengundurkan diri sebagai presiden partai sehingga ia bisa fokus pada tugas legislatifnya. Saat ini sebagai anggota parlemen, dia jarang menghadiri pertemuan, “kata Fahri
Sohibul sendiri saat ini tercatat sebagai anggota Komisi X DPR. Fahri pun mendapat informasi bahwa sejak menjabat sebagai Presiden PKS, Sohibul jarang hadir di Komisi X.
Bahkan Fahri mengkhawatirkan ini akan memberikan preseden buruk buat PKS. Bahkan beliau menambahkan “Kita pernah punya kasus ketika presiden partai merangkap dengan anggota DPR yang akhirnya kena masalah hukum begitu,” ujar Fahri yang dimuat kompas.com
“Kita juga enggak mau (begitu) kan. Harusnya Pak Sohibul Iman enggak usah jadi presiden partai kalau masih mau jadi anggota DPR, atau sebaliknya,” lanjut dia
Permintaan Fahri ini agar Sohibul Iman memilih antara jabatan sebagai presiden partai atau menjadi anggota parlemen agar bisa beliau maksimal perannya sebagai presiden partai ataupun sebagai anggota parlemen. (hs/dakwatuna)
Redaktur: Hendro Sulistiyo
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Hendro Sulistiyo
