Topic
Home / Berita / Nasional / Ini Permintaan Terakhir Tuti Alawiyah

Ini Permintaan Terakhir Tuti Alawiyah

Hj. Tuti Alawiyah, Tokoh Penggerak Majlis Taklim. (beritabuana.co)
Hj. Tuti Alawiyah, Tokoh Penggerak Majlis Taklim. (beritabuana.co)

dakwatuna.com – Jakarta. Ustazah Tuti Alawiyah dikenal sebagai pribadi yang punya tekad dan azam yang kuat dalam memperjuangkan cita-cita keumatan.

Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas menuturkan beberapa permintaan tokoh penggerak masyarakat tersebut.

Tokoh penggerak Majlis Taklim ini punya cita-cita besar mengejar ketertinggalan masyarakat dari negara-negara maju.

“Namun hal ini tak bisa dilepaskan dari cita-citanya untuk membuat anaknya atau anak-anak didiknya, masyarakat untuk bangkit mengejar ketertinggalannya. Beliau sering sekali menyatakan kalau kita masih jauh tertinggal dari masyarakat di negara-negara maju,” katanya, Rabu, (4/5/2016), dilansir republika.co.id

Masih menurut Buya, Tutty Alawiyah meminta masyarakat untuk bisa membuktikan jika mereka bisa bahkan lebih hebat dari masyarakat negara-negara maju. “Sebab kita punya iman dan agama kata beliau kala itu,” ujarnya.

Buya berharap akan muncul kader-kader muda yang akan melanjutkan perjuangan beliau. Harapan itu tampaknya tidak sulit untuk terwujud karena hari ini sudah banyak kader-kader muda yang tekad dan azamnya tak kalah kuatnya dengan Ibu Tutty sebagai seniornya.

Menurut informasi yang diterima redaksi dakwatuna.com (baca: Innalillahi, Ustadzah Tuti Alawiyah Meninggal Dunia) almarhumah meninggal dunia pukul 07.15 di RS MMC, Jakarta. Sebelum dikebumikan, jenazah disemayamkan di rumah duka di Jati Waringin, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, No 50-51.

Almarhumah semasa hidupnya masih menjabat sebagai Ketua MUI Bidang Pemberdayaan Perempuan. Wanita kelahiran 30 Maret 1942 ini juga pernah menjabat sebagai menteri Negara Pemberdayaan Perempuan pada tahun 1998 hingga 1999 pada masa Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan. Selain itu, almarhumah juga pernag menjabat sebagai anggota MPR pada tahun 1992 hingga 2004 sebagai utusan golongan. (sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Innalillahi, Ustadzah Tuti Alawiyah Meninggal Dunia

Figure
Organization