Topic
Home / Berita / Opini / Ada Apa Banyak Pekerja Asal Cina di Indonesia?

Ada Apa Banyak Pekerja Asal Cina di Indonesia?

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
FOTO ILUSTRASI - Puluhan WNA asal China diamankan di Markas Polda Kalbar, beberapa waktu lalu, terkait penggunaan tenaga kerja asing tanpa izin.
FOTO ILUSTRASI – Puluhan WNA asal Cina diamankan di Markas Polda Kalbar, beberapa waktu lalu, terkait penggunaan tenaga kerja asing tanpa izin.

dakwatuna.com – Jakarta. Tertangkapnya lima pekerja proyek kereta cepat  asal Cina oleh TNI AU di Pangkalan Militer Halim Perdana Kusuma pada hari Senin, (25/4/2016) menyisakan tanda tanya sejauh mana keberpihakan pemerintahan terhadap rakyatnya. Tanya tanya ini pantas dilayangkan kepada pemeritah mengingat pekerja asal Cina tersebut merupakan pekerja kasar tanpa memiliki ketrampilan spesifik diperparah lagi mereka tidak bisa berbahasa Indonesia. Lalu berapa banyakkah para pekerja seperti itu yang masuk ke Indonesia dan mengerjakan proyek pemeritah?  Tentu ini memerlukan jawaban yang jelas dari pemerintah karena bukan saja Cina yang sedang menghadapi persoalan pengangguran akan tetapi kita sendiri juga menghadapi hal yang serupa dan seharusnya pemerinth lebih mengutamakan rakyatnya sendiri. Keprihatinan ini ditunjukan oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan mengometari persoalan ini seperti yang dimuat jpnn.com  “Kalau pekerjaan kasar itu kan bisa dikerjakan oleh kita yang banyak tukang dan tenaga kerja. Mereka harus dilarang, karena rakyat kita juga butuh pekerjaan,”

Datangnya pekerja asal Cina ini bukan terjadi pada pembangunan kereta cepat saja, sebelumnya tenaga kerja Cina di proyek pembangunan pabrik semen di Lebak, Banten, yang kerap buang air besar sembarangan. Dari situ, isu berkembang hingga eksodus tenaga kerja dari sebuah pabrik di Manokwari, Papua. Tentu ini bukan persoalan sepele, tidak saja persoalan pengangguran akan tetapi persoalan-persoalan lain yang akan membuntutinya.

Kegelisahan ini juga nampak pada para pekerja dalam negeri seperti yang diungkapkan Ketua Konferensi Serikat Pekerja Indonesia(KSPI), Said Iqbal dalam tribunnews.com “Seperti yang sudah terjadi di Papua, Pandeglang Banten,dan Batam Bila tetap menjalankan kebijakan ini berarti sama saja memiskinkan buruh dan rakyat,”

Kekhawatiran ini bertambah mengingatkan latar belakang para pekerja tersebut tidak hanya sebagai buruh akan tetapi dengan latar belakang yang lain. “Ada infonya mereka tentara, bekas tentara, dan bekas terpidana. Bisa rawan juga nanti kalau jumlah mereka besar bisa-bisa negara kita diambil alih nanti, silent take over,” imbuh Fadli Zon.

Mungkinkah ini bagian dari kesepakatan dengan Cina atas beberapa penandatanganan proyek kerjasama? Jangan sampai Indonesia bernasib seperti Angola yang rajin membangun, namun pekerjanya dari Cina. (hs/dakwatuna}

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Lihat Juga

Pengangguran Menghantui Arab Saudi

Figure
Organization