Topic
Home / Berita / Nasional / Akhirnya Keluar Keputusan DPR Terhadap Fahri

Akhirnya Keluar Keputusan DPR Terhadap Fahri

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon. (suara.com)
Wakil Ketua DPR Fadli Zon. (suara.com)

dakwatuna.com. Jakarta, Merespon surat DPP PKS tentang Penggantian Antar Waktu (PAW) terhadap Fahri Hamzah, Pimpinan DPR telah selesai membahasnya dalam Rapat Pimpinan hari, Senin, 25 April 2016. Dalam pembahasan tersebut hadir pula Fahri Hamzah sebagai salah satu peserta rapat. Dalam pembahasan ini Pimpinan DPR sepakat untuk membentuk tim analisa hukum terhadap kasus Fahri Hamzah. Hal ini disampaikan oleh Fadli Zon seperti diberitakan oleh suara.com “Tadi kita sepakat akan membentuk tim (untuk Fahri),”

Pembentukan tim ini dasarkan pada UU No. 17 Tahun 2014 tentang MPR,DPR, DPD dan DPRD, Tatib DPR, dan UU No. 2 Tahun 2008 tentang partai Politik.  Hasil dari tersebut adalah pendapat hukum terkait pengajuan surat Pergantian Antar Waktu (PAW) dan pergantian Fahri Hamzah sebagai Pimpinan DPR oleh DPP PKS dan Fraksi PKS. Tim ini akan bekerja selama 3 pekan dan hasilnya akan dibahas pada Rapim selanjutnya. “Kami putuskan bentuk Tim Kajian oleh Biro Hukum yang akan bekerja selama tiga pekan, dan hasilnya akan dibawa ke Rapim selanjutnya,”  Ungkap Fadli Zon dalam berita republika.co.id

Adapun tujuan pembentukan tim ini adalah agar DPR tidak gegabah dalam melakukan PAW anggotanya menginat saat ini  Fahri Hamzah telah melakukan gugutan kepada PKS atas pemecatan dirinya tersebut.

“Surat dari FPKS terkait Gamari dan Fahri, itu semua sama dibentuk suatu kajian. Supaya nanti tindak lanjut atau status quo akan kita putuskan,” ujar Wakil Ketua DPR asal Gerindra ini. (hs/dakwatuna.com)

Redaktur: Hendro Sulistiyo

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Lihat Juga

Menanggapi Terbitnya Perppu Ormas, Fadli Zon dan Totok Yulianto Menyebut Sebagai Kediktatoran Gaya Baru

Figure
Organization