Topic
Home / Berita / Silaturahim / Kajian Islam Musim Semi 2016 di Belanda

Kajian Islam Musim Semi 2016 di Belanda

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Kajian Islam Musim Semi (KALAMI) yang diselenggarakan oleh Stichting Generasi Baru (SGB) Utrecht di Belanda, 9-10 April 2016. (ist)
Kajian Islam Musim Semi (KALAMI) yang diselenggarakan oleh Stichting Generasi Baru (SGB) Utrecht di Belanda, 9-10 April 2016. (ist)

dakwatuna.com – Bertempat di Masjid Bait ar Rahman Ridderkerk di pinggiran kota Rotterdam, sekitar 150-an peserta tampak khusyuk mendengarkan jawaban atas pertanyaan salah seorang peserta pada sesi materi tamu dari Amal Zarkasy dan Fahmi Hamid Zarkasy yang mengulas Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Dalam diskusi itu, Fahmi menjawab bahwa kehancuran Peradaban Islam zaman pertengahan disebabkan oleh kompleksitas permasalahan ketika itu, tidak bisa secara sederhana karena faktor Al-Ghazali dan penolakannya terhadap filsafat, tetapi juga faktor semakin rusaknya aqidah orisinalitas Islam dan munculnya banyak perpecahan dan problem politik, yang membawa kepada hancur dan rusaknya sumber daya manusia, baik secara intelektual maupun moral. Oleh karena itu,  Fahmi Hamid dan Kyai menekankan pentingnya para muslim untuk menjadi intelektual agar dapat kembali menjadi pemimpin peradaban.

Kajian Islam Musim Semi (KALAMI) yang diselenggarakan oleh Stichting Generasi Baru (SGB) Utrecht di Belanda, 9-10 April 2016. (ist)
Kajian Islam Musim Semi (KALAMI) yang diselenggarakan oleh Stichting Generasi Baru (SGB) Utrecht di Belanda, 9-10 April 2016. (ist)

Kehadiran dua Kyai karismatik dan pimpinan Universitas Darussalam Gontor itu memang menjadi penutup serangkaian acara dalam Kajian Islam Musim Semi (KALAMI) yang diselenggarakan menggantikan acara KIAAT (Kajian Islam Awal dan Akhir Tahun) oleh SGB Utrecht. SGB, Stichting Generasi Baru, adalah yayasan tempat berkumpulnya pemuda-pemuda Islam di Utrecht yang rutin mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan dan kebudayaan. Sebut saja diskusi rutin hari Jumat, kajian Quran dan kitab hadits, diskusi akademis persoalan-persoalan Indonesia bersama Perhimpunan Pemuda-Pelajar Indonesia (PPI), kursus bahasa Belanda, pengajian TPA untuk anak-anak Indonesia di Belanda, dll. Utrecht Indonesian Day yang menjadi program unggulan promosi budaya Indonesia oleh pelajar di Utrecht juga didukung penuh inisiasinya oleh SGB.

Pada kegiatan KALAMI yang berlangsung dari 9-10 April 2016 kali ini, SGB bekerja sama dengan Pengurus Masjid Ridderkerk mendapat dukungan penuh dari sembilan komunitas pengajian kota, di antaranya: Pengajian Annisa Utrecht, KMD (Keluarga Muslim Delft), IMEA (Indonesian Muslim in Enschede Association), De Gromiest (De Groningen’s Indonesian Muslim  Society), KAMIL (Keluarga Muslim Limburg), Musihoven (Muslim Eindhoven), KEMUNI (Keluarga Muslim Nijmegen), Pengajian Wageningen, HIMMI (Himpunan masyarakat muslim Indonesia), dan PPMR (Persatuan Pelajar Muslim Rotterdam). Tak heran bila jumlah peserta kali ini mencapai 3 kali lipat dari biasanya, 150 orang peserta pria-wanita, termasuk remaja dan anak-anak. KALAMI kali ini diramu dengan menghadirkan empat Materi ke-Islaman yaitu: Tantangan Muslim sebagai minoritas di Eropa, Menjadi Muslim Profesional, Islam dan Konsep Tauhid, Membangun Generasi Qurani. Juga dilengkapi dengan Qiyamul Lail dan Muhasabah. Masjid Ridderkerk sendiri merupakan masjid yang cukup megah hadiah pemberian Kerajaan Belanda kepada komunitas muslim Maluku bekas tentara KNIL dahulu.

Ton Sweeten, seorang peserta bule Belanda dari kota Den Haag yang beristrikan muslimah Indonesia menyatakan “Acara yang bagus sekali. Rutinitas hidup yang kita jalani sering kali membuat kita lupa hakikat dari hidup kita. Bacaan Imam yang al-Hafizh dan doa tahajud membuat saya menangis,… perlu kita lebih dekat dan memahami pedoman hidup, yaitu Al-Quran. Kegiatan ini penting untuk memupuk semangat ukhuwah, apalagi ada veel lekkere eten.” Memang, semangat kebersamaan antar peserta sangat terasa dalam perbincangan di sela-sela acara, terutama saat-saat menikmati lezatnya nasi rendang dan bakso. Rumah Makan Salero Minang Den Haag menjadi sponsor utama kali ini. (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

PhD Student of R&D Weather and Climate Modelling, Royal Netherlands Meteorological Institute (KNMI) & IVM Institute for Environmental Studies - Instituut voor Milieuvraagstukken Faculty of Earth and Life Sciences (FALW) VU Amsterdam.

Lihat Juga

Anggota DPR AS: Trump Picu Kebencian pada Islam di Amerika

Figure
Organization