Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Surat dari Seseorang yang Salah Meletakkan Cinta pada Sebuah Hati

Surat dari Seseorang yang Salah Meletakkan Cinta pada Sebuah Hati

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (plus.google.com)
Ilustrasi. (plus.google.com)

dakwatuna.com

Aku pernah berpikir, apakah ini benar-benar akan berhasil?
Aku memikirkannya berulang-ulang sejak bangun tidur hingga tidur lagi
Dan saat aku merasa ini benar-benar takkan berhasil
Aku ingin melepasmu

Bagaimana aku bisa melepasmu jika hampir setiap hari aku memaksamu untuk tetap tinggal dalam benakku?
Memang, memikirkannya saja tanpa berbuat apa-apa adalah hal yang takkan bisa
Namun, aku percaya, menahanmu lebih lama hanya akan memantik luka dan hati ini akan tergenang banyak air mata

Aku paham, kamu adalah salah satu lelaki langit yang kebaikan dan doa barakah untukmu terus melangit
Tergambar itu semua dari derap langkah dakwahmu yang dalam diam sering aku kagumi
Terlihat dari banyak buku-buku tebal yang kamu renungi di perpustakaan hampir setiap hari
Sebab aku sadar dan paham itu, keinginan untuk melepasmu turut meninggi

Pada-Nya kamu sangat cinta dan selalu ingin dicinta
Dan pada rasul-Nya, habiballah, Rasulullah… kamu sangat setia menegakkan sunnah
Tatkala kamu berbicara dan memberikan siraman ruhiyah untuk semua ikhwah
kedalaman kata-katamu akan rindu pada Rasul-Nya membuatku selalu ikut merasakannya

Kamu adalah buku-buku yang sering kamu baca, pernah kamu mengatakannya pada sebuah agenda
Sebab itu, aku selalu mengikutimu perlahan, diam-diam
Dan mengambil buku yang sama denganmu di perpustakaan
Memang ini bukan hal yang seharusnya aku lakukan, tapi saat itu ada yang salah aku letakkan

Aku terus membaca apa-apa yang kamu baca
Bukan untuk menarik perhatianmu atau membuatmu berbalik kagum
Tetapi, setidaknya saat semua usaha salahku ini tak berhasil dan saat aku benar-benar sadar betapa salahnya semua ini
Aku masih punya buku-buku yang akan menggantikan kesedihanku dengan ilmu
Aku akan tetap membaca banyak buku-buku kendati di saat itu rasa kehilangan akan tetap bertamu
Maaf, aku lancang menyebutnya sebagai rasa kehilangan padahal sejatinya bahkan diri kita ini bukanlah milik kita sendiri

Ya, aku telah salah meletakkanmu dalam hatiku padahal tak seharusnya begitu
Menyebut namamu dalam doa pun aku ragu-ragu
Bukan ragu akan ketentuan dari-Nya
Namun, aku ragu apakah cara ini mampu menyembuhkan hati atau malah memperparah luka dan menambah perih

Sekali lagi, maaf. Aku adalah seseorang yang salah meletakkan cinta pada sebuah hati. (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

DP Anggi, mahasiswi Ilmu Pemerintahan Universitas Riau. Senang berpuisi, menulis cerpen, design grafis, dan fotografi. Buku Puisi tunggalnya; Raudah-Raudah Sajadah (2013) dan Novel Islami terbarunya Hati yang Lillah Mencintai (2016).

Lihat Juga

Semusim Cinta, Ajang Menambah Ilmu dan Silaturahim Akbar WNI Muslimah Se-Korea Selatan

Figure
Organization