Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Manusia Butuh Masalah

Manusia Butuh Masalah

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – “Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: “Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku.” Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui (QS.Az-Zumar: 49)

Terasa sekali keringat di kening, keringat bersembunyi di balik kerudung pink dan tak menghirau deras keringat bercucuran karena sedang asyik menikmati nasi timbel komplit. Sejak tiga hari yang lalu ingin sekali makan di kafe ini karena bisa duduk bersila sambil menulis. Akhirnya sabtu menjadi waktu yang tepat bagi ku untuk menikmati nasi timbel. Diiringi lagu crisye nan begitu sendu menusuk hati.

Setiap kekafe itu dipastikan memesan menu sama, tak pernah bosan dan secara tidak langsung menjadi makanan favorit ku. Sepertinya yang di sekitar tempat ku duduk juga memesan menu yang sama dengan diriku. Namun, selalu ada hal sama dengan hari-hari sebelumnya di setiap menikmati menu yang ku pesan yaitu selalu dalam kesendirian…(Kasihan ya^__^). Tapi tak merasa sunyi karena laptop, tumbukan buku dan menulis yang mengembirakan diri dalam petualangan hidup. Walaupun keringat hadir begitu deras, terus menyatap makanan dengan pikiran terus melayang-layang untuk mencari ide apa bisa ditulis di kafe tersebut. Rugi saja rasanya duduk di kafe nan nyaman itu hanya dimanfaatkan untuk makan saja.

Menu yang disantap dengan kunyahan pelan-pelan berharap bisa menjadi energi positif yang dikelola anatomi tubuh bagi dalam. Di saat ku menikmati satu mangkuk kecil nasi bakar, ikan nila bakar, sambal lado, lalapan, tempe dan tahu goreng serta sayur lode. Tiba-tiba diputarin lagu lawas dan terbawa suasana gembira. Jika tak salah ku mendengar kata-kata yang menyentuh dari lirik crisye di antaranya cobaan, menempuh perjalan, tenggelam, kabut, senja nan muram dan penawar. Sesekali kedengar juga lagu-lagu jawa dan secara pikiran langsung teringat dengan kota yogya. Kota membawa banyak kenangan, persaudaraan dan tawa. Setelah semua makanan yang dihidang depan ku ludes, langsung bergegas membuka leptop serta segera menulis kata yang memenuhi pikiran selama perjalanan dari ruko teman menuju kafe. Kata yang memenuhi pikiran dalam perjalanan dengan kecepatan motor 40Km/jam yaitu “MASALAH”.

Sebagaimana artikel yang pernah ditulis tahun yang lalu bahwa salah satu syarat menjadi orang besar dan sukses harus siap menghadapi masalah besar serta pandai-pandai membingkai masalah secara bijak. Lihat saja bagaimana sejarah toko bangsa, pahlawan, orang hebat dan berpengaruh di Negeri pernah mengalami masalah. Masalah umumnya mengantar mereka menjadi orang besar dan dekat dengan Allah. Apalagi sering mendengar semakin tinggi iman seseorang maka semakin dahsyat masalah akan menimpa.

Tiap orang pernah mengalami masalah karena tidak ada satupun manusia tak diberikan masalah oleh Allah, tiap orang mempunyai masalah berbeda, tiap insan melihat masalah dari berbagai perspektif, tiap orang memaknai masalah sesuai dengan tingkat keimanan, setiap pertukaran waktu akan ada masalah yang menghampiri, masalah menyatakan kita membutuh manusia lain, tiap masalah selalu tersembunyi atau membawa hikmah, setiap masalah datang akan bisa melihat bagaimana karakter seseorang, masalah adalah bagian dari pendewasaan diri, masalah cara Allah menguji keimanan seseorang, masalah membuat orang kuat, terkadang masalah menjadi momentum seseorang bangkit dari keterburukan menjadi hero. Bahkan ada yang beranggapan masalah secara berlebihan (besar) dan ada pula merasakan masalah dialami tak seberapa.

Sesungguhnya manusia membutuh masalah. Dengan adanya masalah manusia bisa intropeksi diri. Masalah membuat manusi rindu berlama-lamaan sujud dan berdoa padaNya. Masalah menandakan manusia makhluk yang lemah. Masalah mengatakan bahwa keberadaan Allah itu ada. Masalah menandakan Allah masih ingat dengan kita. Masalah cara Allah menyelamat manusia dari kesombongan. Masalah membuat manusia bisa mengontrol diri. Masalah mengajak manusia berpikir lebih detail dan menimbulkan ide baru. Amati saja produk atau barang yang diciptakan, tak lain tak bukan dipengaruhi oleh masalah. Jadi untuk menghasil/menciptakan sebuah produk atau barang maka sering mengamati masalah orang lain dan minta masalah pada Tuhan agar bisa berpikir tajam sehingga menghasilkan sebuah produk baru. Itu alasan kenapa manusia membutuhkan masalah.

Beragam cara dilakukan manusia ketika mendapat dan berhadapan dengan masalah. Ada dilanda masalah dengan diam diri sembari menyalahkan orang lain, menghadapi masalah dengan mengraung-raung sambil mengatakah Allah tidak adil, menghadapi masalah dengan lari dari keramaian lalu duduk di ruang kesunyian, menghadapi masalah dengan marah-marah pada siapapun yang diketemui, menghadapi masalah dengan menceritakan segalah permasalahan kepada orang lain, menghadapi masalah dengan melakukan hal-hal negatif dan menghadapi masalah dengan berbanyak sujud padaNya lalu berdoa agar diberi kekuataan menghadapi setiap masalah. Bila mendapat masalah kita pilih mengadu padaNya agar diberi jalan keluar karena tidak ada tak diselesaikan oleh Allah, selain itu juga mendapat ketenangan dan insyaAllah termasuk hambaNya yang sabar menghadapi masalah serta mudah-mudahan termasuk golong-golongan yang bertakwa.

Cara terakhir di atas merupakan cara terbaik dipilih oleh manusia mengalami masalah. Percayalah masalah Allah berikan pada kita tidak pernah salah apalagi nyasar, dengan masalah kita bisa menakar sejauh mana tingkat kesabaran, masalah mengajari kita untuk berpikir positif, masalah membuat kita rajin beribadah padaNya, masalah bisa membuat kita mengenal siapa saja yang baik dengan diri kita, masalah merupakan bagian dari kematangan pikiran dan sikap. Lebih dahsyat lagi, masalah membuat diri seseorang tenang dan bijaksana.

Makanya orang-orang sudah keseringan menghadapi masalah selalu tenang menghadapinya karena begitu sadar bahwa masalah adalah cara meningkat level kehidupan lebih baik lagi. Untuk hadapi lah masalah dengan hati yang jernih dan berpikir positif. Sehingga apapun masalah melanda tak pernah mengerutu dan menyalahi orang lain. Tidak semua orang bisa bersikap seperti itu dan yang bisa menghadapi masalah dengan ketanangan nan penuh bijak adalah mereka-mereka yang sudah mempunyai kedekatan diri padaNya dan mereka yang selalu menceritakan masalahnya hanya pada Allah tak ada kecuali itu.

Terakhir selamat menikmati masalah-masalah kehidupan. Rasakan kenikmatan setelah berhasil mengendalikan masalah dan temukan ilmu-ilmu baru dari masalah itu. (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumni Unpad dan UGM. Berprofesi sebagai Dosen, Penulis Lepas dan Penyiar

Lihat Juga

Meraih Kesuksesan Dengan Kejujuran (Refleksi Nilai Kehidupan)

Figure
Organization