Topic
Home / Narasi Islam / Ekonomi / Reposisi Ekonomi Sebagai Proyek Peradaban

Reposisi Ekonomi Sebagai Proyek Peradaban

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (bacatulisan.com)
Ilustrasi. (bacatulisan.com)

dakwatuna.com – Islam adalah agama yang universal yang memiliki keunikan dengan agama yang lainya. Islam tidak memandang kasta dalam penerapan agama, melainkan siapa saja dan dari mana saja ia dapat menjadi orang terpandang sesuai dengan amalan dan ketakwaannya. Dalam kegiatan ekonomi Islam sangat memperhatikan hal ini karena bagian dari ekonomi termasuk salah satu bagian yang penting dalam kehidupan. Di dalam penerapan ekonomi secara Islam terdapat dalam poin muamalah yaitu bagian yang terpenting setelah akidah, Islam memberikan isyarat bahwa umat Islam harus menguasai ekonomi dalam surat Huud ayat 61 Allah menjelaskan bagaimana pemanfaatan bumi’’ Ista’mar’’, dalam surat Al-hadid ayat 7 Allah memberikan Isyarat bahwa kita harus ‘’Mustahlif’’ Atau tentang kekuasaan.

Yang menarik dalam hal ini apabila kita tinjau dari histori peradaban Islam, di zaman Rasul sampai khilafah Utsmani Islam menguasai Ekonomi dari berbagai sumber mulai dari pertanian, Persenjataan, Ilmu Pengetahuan Astronomi, kedokteran dan lain sebagainya. Berbeda terbalik setelah runtuhnya Khilafah Utsmani ekonomi justru di kuasai oleh kaum kapitalisme barat, padahal selama berabad- abad Islam telah menguasai jalur perekonomian. Maka tugas dari seorang muslim sekarang adalah reposisi tujuan Ekonomi Islam , tujuan utama Ekonomi Islam bukan Proyek untuk menjadi orang kaya, orang yang lebih enak hidup senang, orang yang cari aman kehidupan di masa tua ataupun hanya sebuah orientasi ketenaran karena kekayaan. Hal tersebut harus di substitusi dalam pikiran otak kita sebagai umat Islam bahwa tujuan untuk melakukan perekonomian adalah merupakan Proyek Peradaban apabila hal tersebut sudah dapat di cerna dalam kegiatan kita maka langkah selanjutnya adalah bagaimana kita orang Islam seharusnya menjadi power bagi muslim lainya.

Apabila kita sangat Khusyu dengan Ibadah yang kita lakukan maka sebenarnya kita harus lebih unggul di banding umat yang lain dalam permasalahan ekonomi ini, ambil satu sampel ibadah shalat, sebagai salah satu syarat syah shalat maka kita harus berwudhu, dan dalam berwudhu maka kita harus dengan air yang suci, maka seharusnya apabila umat Islam mentafakuri hal ini, ia yang seharusnya dapat memikirkan bagaimana cara agar cepat mendapatkan air yang bersih, bagaimana ia dapat menjadikan air yang terdapat dalam tanah dapat mengalir untuk di gunakan berwudhu maka seharusnya penemu pompa air, pipa selang dan lainya itu rang Islam. Dan sebenarnya penemu dari semua itu adalah umat Islam sejak berabad-abad yang lalu, sebagai salah satu peninggalan yang penting tentang hal itu adalah pompa air di salah satu masjid megah di turki yakni Alhamra yang di sana terdapat bukti adanya pipa air yang menggunakan sensor waktu, jadi ketika ia masuk adzan baru mengeluarkan air, kemudian hal ini dilakukan penelitian oleh ilmuan barat dan tidak di dapati hasilnya. Sejarah membuktikan bahwa banyak penemuan penting yang merupakan karya dari orang muslim. Karena adanya pemutus bukti sejarah lewat peperangan maka seharusnya umat muslim di zaman sekarang dapat menumbuhkan kembali potensi umat muslim terutama dalam segi ekonomi, apabila semua paham bahwa tujuan kita semua untuk memakmurkan bumi dan juga memberikan kesejahteraan kepada saudara kita di muka bumi maka seharusnya kita bergerak untuk proyek peradaban ini.

Dengan adanya reposisi ekonomi, maka dapat dipastikan pengendalian terhadap sistem ekonomi dapat dikuasai oleh umat Islam dan dapat di jadikan sebagai salah satu pembangkit semangat umat Islam untuk menjadikan Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin yang merupakan suatu ajaran yang dapat di akses oleh siapa saja. (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Mahasiswa.

Lihat Juga

Kemuliaan Wanita, Sang Pengukir Peradaban

Figure
Organization