Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Demi Membela Palestina, Bocah Tunisia Rela Kehilangan Gelar Juara Catur Internasioal

Demi Membela Palestina, Bocah Tunisia Rela Kehilangan Gelar Juara Catur Internasioal

Muhamad Humaidah (10), pecatur internasional berkebangsaan Tunisia. (FB KNRP)
Muhamad Humaidah (10), pecatur internasional berkebangsaan Tunisia. (FB KNRP)

dakwatuna.com – Aksi membanggakan ditunjukkan seorang bocah berkebangsaan Tunisia. Muhamad Humaidah (10 tahun), seorang pecatur internasional dengan gagahnya berani melepas gelar juara catur internasional ketika dipartai penentuan harus berhadapan dengan pecatur asal Israel.

Humaidah tidak mau berhadapan dengan bangsa yang telah membunuh saudara-saudaranya di Palestina.

“Saya tidak mungkin bermain berhadapan dengan para pembunuh saudara-saudaraku di Palestina.” Jelasnya sebagaimana di posting akun Facebook KNRP

Postingan tersebut langsung mendapat apresiasi dari para netizen. Akun Heri Ananta  menulis “Pelajaran berharga dari searong bocah…,memang begitulah seorang muslim , ikut merasakan sakit jika saudara kita di sakiti”

Sementara Fauzi Haji  berkomentar “Pesan buat kita.. Apa yang sudah kita lakukan buat membantu Rakyat Palestina”

Susi Syahrial  dengan haru menyampaikan “MashaAllah…hatimu sungguh mulia dek..semoga Allah merahmatimu.”

Kekejaman Israel terhadap bangsa Palestina bukan hanya ditujukan kepada orang dewasa, anak-anak kerap menjadi sasaran kebrutalan Israel.

Salah satunya dialami oleh Musab al-Sarahneh, bocah Palestina berusia 6 tahun.  Sebelah matanya buta terkena tembakan tentara Israel. Insiden penembakan itu terjadi di kamp pengungsi al-Fawwar di selatan Hebron. (baca: Tentara Zionis Tembak Mata Kanan Bocah Palestina Hinga Buta)

Menurut keluarga Musab, tentara Zionis menembaki kendaraan yang sedang ditumpangi Musab saat dalam perjalanan pulang ke rumah. Musab berada dalam mobil sambil memegangi tangan ibunya ketika sebuah peluru karet mengenai mata kanan Musab.

Ibu Musab mengungkapkan, mobil yang mereka tumpangi hampir sampai di depan pintu gerbang kamp pengungsi al-Fawwar. Tiba-tiba muncul seorang tentara Zionis melepaskan tembakan ke arah mobil dari jarak sekira 40 meter.

Setelah tembakan terjadi, Musab merasakan darah mengalir dari mata kanannya. Ia lalu dibawa ke rumah sakit. Peluru karet yang ditembakkan tentara Zionis itu ternyata mengenai mata kanan Musab, sehingga mata kanannya kini tak berfungsi lagi. (sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization