Topic
Home / Berita / Daerah / Setelah Tol, Bandara dan Kereta Api Cepat, Pemprov Jabar Genjot Pembangunan Pelabuhan Internasional

Setelah Tol, Bandara dan Kereta Api Cepat, Pemprov Jabar Genjot Pembangunan Pelabuhan Internasional

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar. (pks.or.id)
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar. (pks.or.id)

dakwatuna.com – Bandung. Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) Ahmad Heryawan mengatakan, pihaknya ingin menggenjot pembangunan pelabuhan di Jawa Barat. Setelah sebelumnya Pemprov Jabar telah menggenjot pembangunan tol, bandara, dan kereta api cepat. Kini pelabuhan internasional yang telah ditetapkan dibangun di Kabupaten Subang akan menjadi perhatian khusus Pemprov Jabar.

Rencananya pelabuhan internasional tersebut akan dibangun di Pantai Patimban, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang. Menurut gubernur yang akrab disapa Aher itu, posisi pelabuhan saat ini dalam tahap rencana kelayakan (feasibility studies/FS) yang sepenuhnya dilakukan oleh Kementerian Perhubungan. Posisi Pemprov Jabar menjadi mitra pelaksana pembangunan sebagaimana terjadi pada beberapa proyek monumental sebelumnya.

“Saya kira kami nanti akan dukung dari sisi regulasi dan mengawal pelaksanaan. Semisal kereta cepat, izin trase dari kami, maka hal serupa bisa diterapkan pada pelabuhan internasional di Subang,” katanya, dalam siaran pers yang diterima dakwatuna.com, Ahad (24/1/2016).

Walaupun demikian, Aher mengakui belum memperoleh rincian detil dan biaya pembangunan dari pemerintah pusat. Namun dirinya berjanji proaktif ke Kementerian Perhubungan menanyakan perkembangan FS, termasuk detilnya, untuk segera diiinformasikan ke publik.

Menurut dia, yang jadi concern utama Pemprov Jabar dari pembangunan pelabuhan adalah koneksivitas pembangunan di Jabar kian kuat, sehingga visi menjadi provinsi termaju di Indonesia bisa terealisasi.

Di sisi lain, layanan kepada masyarakat Jabar khususnya dan Indonesia umumnya pun akan makin membaik karena mobilitas barang dan orang semakin terbuka baik di moda darat, udara, dan laut.

“Yang sudah pasti, semua tak tergantung lagi ke Tanjung Priok. Kita ini menyumbang hampir 60% manufaktur Indonesia, tapi proses pengiriman semua lewat Tanjung Priok, sehingga dampak ekonomi besarnya malah ke Jakarta,” ujarnya.

Dengan lokasi satu provinsi, masih kata Aher, setidaknya bagi industri manufaktur yang berlokasi di Jabar, maka proses pengiriman lebih mudah yang ujungnya akan menekan ekonomi biaya tinggi. Dari sisi produktivitas, ekspor Jabar melalui pelabuhan di Jabar pun diproyeksikan akan meningkat dengan sendirinya.

Apalagi dari rencana dasar, ujar kader PKS itu, pengangkutan dari pelabuhan di Subang ini akan dilakukan sistem kanal yaitu Cibitung-Bekasi-laut/pelabuhan, sehingga pengangkutan logistik lebih mudah dan murah.

“Selain pertumbuhan secara mikro ekonomi, dari sisi ekonomi makro, pasti akan terjadi kenaikan dari sisi PDRB (produk domestik regional bruto) maupun LPE (laju pertumbuhan ekonomi). Selama ini produksi di Jabar namun ekspornya ke Priok, sehingga kontribusi jadi ke Jakarta dari sisi PDRB dan LPE,” pungkasnya. (abr/dakwatuna)

Redaktur: Abdul Rohim

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang suami dan ayah

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization