dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Washington. Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, menyatakan tidak menyesali pernyataannya yang rasis tentang umat Islam walaupun sempat menimbulkan polemik luas di dalam dan luar negeri Amerika.
Seperti dilansir RT, Senin (4/1/2016) kamarin, Trump tidak peduli jika ternyata pernyataannya itu digunakan oleh kelompok-kelompok ekstrem untuk tambah menghimpun kekuataannya.
Pada tanggal 7 Desember tahun silam, Donald Trum yang merupakan kandidat paling populer untuk pemilu presiden Amerika tahun 2016, mengusulkan pelarangan migrasi Islam. Trump meminta pemberhentian masuknya imigran Muslim ke Amerika Serikat.
Usulannya itu didasarkan pada kasus penyerangan di San Bernardino, California, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa 14 orang dan melukai puluhan lainnya.
Kelompok bersenjata di Somalia, Harakat Al-Shabab, telah menggunakan rekaman video pernyataan Trump untuk merekrut personil baru dalam barisannya. Pada tanggal 1 Januari yang lalu, Al-Shabab telah merilis sebuah video berdurasi 51 menit yang menyatakan tidak adanya diskriminasi di Amerika.
Dalam video tersebut, ditampilkan Trump yang sedang mengusulkan pelarangan masuknya imigran Muslim ke Amerika Serikat. (msa/dakwatuna)
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang M Sofwan
