Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Ibukota ‘Surga yang Tertinggal’ Ini Sangat Mungkin Tenggelam Sebentar Lagi

Ibukota ‘Surga yang Tertinggal’ Ini Sangat Mungkin Tenggelam Sebentar Lagi

Pulau Malé, ibukota Maladewa. (skynews)
Pulau Malé, ibukota Maladewa. (skynews)

dakwatuna.com – Malé. Bagi banyak negara, KTT Paris yang baru saja usai, mungkin biasa saja pengaruhnya. Tapi tidak bagi Maladewa. Negara kepulauan di Samudera Hindia ini menganggap permasalahan perubahan iklim sebagai hal hidup-mati baginya.

Karena faktor tidak peduli, peningkatan tinggi permukaan air laut 2 atau 3 meter tidak begitu berpengaruh kepada beberapa negara. Tapi bagaimana pengaruhnya bagi Maladewa yang hanya memiliki ketinggian 1.5 meter dari permukaan air laut? Kenaikan air sedikit saja bisa menghapus negara yang dijuluki ‘Surga yang Tertinggal’ ini dari peta dunia.

Maladewa yang memiliki 1190 pulai terindah di dunia ini sangat terancam keberadaannya dengan terjadinya fenomena pemanasan global.

Saat ini daratan Maladewa hanya berjarak 1.5 meter dari permukaan air laut. Padahal permukaan air laut terus mengalami peningkatan 59 centimeter setiap 100 tahun. Jadi Maladewa hanya memiliki umur dua abad kalau tidak ada penanganan serius para pemimpin dunia.

Apalagi seperti diketahui, pemanasan global semakin memarah sehingga mungkin waktu dua abad terlalu lama untuk Maladewa yang berpenduduk 100% Muslim ini.

Duta besar Maladewa di PBB sempat mengatakan, “Sejarah Maladewa yang sudah berumur lebih dari tiga ribu tahun, bahasa, budaya, dan tradisinya mungkin akan segera hilang, jika kita membiarkan terjadinya peningkatan tinggi permukaan air laut.” (msa/dakwatuna)

Sumber: Sky News

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Ramadhan: Mendidik Untuk Optimis

Figure
Organization