Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Malaysia Tangkap Lima Orang Dituduh Terkait Daesh dan Al-Qaidah

Malaysia Tangkap Lima Orang Dituduh Terkait Daesh dan Al-Qaidah

Operasi kepolisian Malaysia (aa.com.tr)
Operasi kepolisian Malaysia (aa.com.tr)

dakwatuna.com – Malaysia. Polisi Malaysia telah menahan lima orang (termasuk seorang guru warga Eropa) atas dugaan terkait kelompok-kelompok militan Daesh dan Al-Qaeda, sebagaimana diberitakan Anadolu Agency (6/12/2015).

Pihak kepolisian Malaysia, Irjen Khalid Abu Bakar, mengatakan Sabtu kemarin (5/12/2015) bahwa seorang warga Eropa ditangkap di negara bagian Pulau Penang yang bekerja sebagai guru bahasa Inggris paruh waktu.

“Dia telah bergabung dengan Al-Qaidah sebelumnya dan terlibat dalam aksi teror di Afghanistan dan Bosnia,” kata Bakar dalam sebuah pernyataan. Empat dari lima orang yang ditangkap adalah warga negara asing, sementara satu adalah warga negara Malaysia.

Disebutkan, warga Indonesia dan warga Malaysia diduga telah bertindak sebagai fasilitator untuk mengorganisir warga Malaysia dan warga beberapa negara Asia Tenggara lainnya untuk bergabung dengan kelompok teroris Daesh di Suriah.

Pernyataan kepolisian Malaysia menyebutkan bahwa seluruh lima tersangka (semuanya laki-laki) ditangkap dalam lima operasi terpisah antara tanggal 17 November-1 Desember 2015 di lima negara bagian yang berbeda di Malaysia. Saat ini, semua tersangka berdasarkan UU Pelanggaran Keamanan (Penanganan Khusus) No. 747 Tahun 2012 dan UU Imigrasi 63 Tahun 1959.

Dalam hal ini, Malaysia kondisi waspada setelah kepolisian Thai mengonfirmasi pada Jumat lalu (4/12/2015) bahwa intelijen Rusia memperingatkan kemungkinan serangan terhadap aset Rusia di Thailand (sebelah selatan Malaysia) oleh Daesh. Memo yang belum dikonfirmasi sebelumnya juga meminta polisi Thailand untuk menyelidiki dugaan sepuluh warga Suriah anggota Daesh telah memasuki Thailand dan akan melakukan serangan terhadap warga Rusia yang tengah berwisata di Pattaya dan Phuket.

Malaysia sendiri telah menahan lebih dari 130 orang yang diduga ada hubungan dengan Daesh atau kelompok-kelompok militan lainnya sejak tahun lalu. Pada April 2015, Kementerian Dalam Negeri Malaysia juga mengajukan rancangan undang-undang anti-teror baru yang membolehkan penahanan tanpa persidangan dan penyitaan paspor orang yang dicurigai mendukung aksi terorisme, dalam upaya untuk menekan aktivitas militan di negara itu. (rem/dakwatuna)

Sumber: Anadolu Agency

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Di Hadapan Ivanka Trump, Tun Mahathir Kecam Keras Amerika Serikat

Figure
Organization