Topic
Home / Berita / Nasional / Mantan Mendag Sesalkan Keputusan Pemerintah Soal Impor Beras

Mantan Mendag Sesalkan Keputusan Pemerintah Soal Impor Beras

Pemerintah telah mengambil kebijakan mengimpor beras dari Vietnam. (metrotvnews.com)
Pemerintah telah mengambil kebijakan mengimpor beras dari Vietnam. (metrotvnews.com)

dakwatuna.com – Jakarta.  Kebijakan pemerintah mengimpor beras dari Vietnam dinilai Mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel sebagai keputusan yang grasa-grusu.

Kata Rachmat, kebijakan tersebut bertentangan dengan pasokan beras dalam negeri yang dinilai aman. “Lahan kita kan luas, kenapa kita tidak maksimalkan itu, kenapa kita tidak bisa isi pasar kita dengan produk dalam negeri,” kata Bang RG, sapaan akrabnya dalam sebuah diskusi di Jakarta, dikutip dari inilah.comAhad (15/11/15).

Rachmat berpendapat, kebijakan impor beras seharusnya dapat ditekan. Apalagi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang terlihat rajin memantau perkembangan beras sampai ke pelosok daerah.

“Pemerintah membiarkan produk Indonesia di jual ke luar negeri. Di sisi lain, pemerintah juga harus mengimpor untuk menjaga pasokan di pasar dalam negeri,” kata Rachmat.

Dalam hal ini, Rachmat mengingatkan bahwa pemerintah seharusnya mendorong produktivitas dalam negeri untuk pasar dalam negeri pula.
“Pasar kita besar. Jadi pemerintah harus berpikir bagaimana kita bisa mengisi pasar dari dalam negeri,” pungkas kandidat Ketum Kadin Indonesia ini.

Sementara itu dilaporkan, Kapal yang mengangkut beras impor dari Vietnam dan telah tiba di pelabuhan Belawan, Jumat (13/11). Usai dibongkar, beras impor tersebut akan dibawa menggunakan truk menuju gudang-gudang Bulog.

“Total yang masuk 21.600 ton. Ini kebijakan pemerintah karena terjadi el nino di berbagai daerah. Makanya beras ini sebagai cadangan nasional, untuk antisipasi,” kata Humas Perum Bulog Divre I Sumatera Utara Rudi Adlyn saat dihubungi republika.co.id, Jumat (13/11/15).

Rudi mengatakan, kapal yang mengangkut beras impor tersebut telah masuk ke pelabuhan Belawan sejak Selasa (10/11). Sedangkan, bongkar muatan dimulai Kamis (12/11) kemarin. Beras impor pun dikirim dengan bentuk yang sudah dikemas dalam karung berukuran 30 kg berlabel Bulog. (sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Buah Impor

Cina Masih Jadi Sumber Impor Nonmigas Pemerintah

Figure
Organization