Topic
Home / Berita / Internasional / Eropa / Kemenangan AKP di Pileg Turki Disambut Gembira Investor Asing

Kemenangan AKP di Pileg Turki Disambut Gembira Investor Asing

Ilustrasi bursa efek Turki (Anadolu)
Ilustrasi bursa efek Turki (Anadolu)

dakwatuna.com – Turki. Kemenangan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) dalam Pemilu Legislatif Ulangan Turki, yang dapat membentuk pemerintahan sendiri tanpa koalisi, menjadi berita baik bagi investor asing, sebagaimana disampaikan sejumlah pengamat ekonomi kepada Anadolu pada Senin kelmarin (2/10/2015).

“Akhir ketidakpastian politik di Turki adalah berita baik untuk investor asing,” kata Christopher Dembik, pakar ekonomi di Saxo Banque, Paris, dalam sebuah wawancara. “Kami mengharapkan perbaikan pada kebijakan keuangan dan mudah-mudahan lebih cepat pada reformasi struktural.”

Menteri Keuangan Turki, Mehmet Simsek, dalam konferensi pers pada Minggu (1/11/2015) menyatakan bahwa ketidakpastian politik berakhir dengan hasil pemilu.

“Ini adalah kesempatan yang baik bagi kita untuk menjalankan reformasi,” katanya.

Menurut hasil penghitungan awal berdasarkan 99.58 persen suara dihitung, AKP memperoleh 49,41 persen suara, lebih tinggi dari berbagai prediksi jajak pendapat, memenangkan 316 kursi dari 550 kursi di Grand National Assembly (Parlemen Turki).

Reaksi investor awal dapat diukur dengan kenaikan tajam dari lira Turki terhadap dolar AS. Nilai lira naik 3 persen dibandingkan mata uang dolar sesaat setelah pemilu, dan pada Senin pagi diperdagangkan pada sekitar 2.81 terhadap dolar.

“Para investor mengkhawatirkan situasi ketidakstabilan yang berkelanjutan, mengharapkan adanya partai tunggal yang dapat membentuk pemerintahan setelah pemilu ini,” jelas Neil Shearing, Ketua Emerging Markets Economist with Capital Economics, dalam sebuah wawancara pada Minggu malam.

“Dengan adanya pemerintahan yang stabil, dapat mengurangi rendahnya transaksi dan mendorong lapangan pekerjaan yang baru. Para investor kini mengharapkan pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” kata Shearing.

Ini adalah suatu masa transisi yang kritis bagi Turki. Defisit transaksi berjalan sekitar 5% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Turki pada Oktober, menurut laporan sebuah statistik resmi. (rem/dakwatuna)

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization