Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Seruan Boikot Warnai Putaran Pertama Pileg di Era Rezim Kudeta Mesir

Seruan Boikot Warnai Putaran Pertama Pileg di Era Rezim Kudeta Mesir

Pilega rezim kudeta Mesir yang digelar di kedubes Mesir di Dubai, UEA. (aljazeera.net)
Pilega rezim kudeta Mesir yang digelar di kedubes Mesir di Dubai, UEA. (aljazeera.net)

dakwatuna.com – Kairo. Ahad (18/10/2015) Rezim kudeta Mesir menggelar putaran pertama pemilu parlemen, di saat bersamaan sejumlah tokoh dan faksi politik yang ada menyeru rakyat Mesir untuk memboikot pileg terebut. Sebelumnya pemilu dimulai untuk warga Mesir di Luar Negeri dan tidak begitu mendapat sambutan yang ramai.

Seperti dilansir laman aljazeera.net, dalam pileg putaran pertama ini Rezim Kudeta Mesir membuka TPU di 14 propinsi dengan calon pemilih sebanyak 27 juta jiwa. Pemilu parlemen ini merupakan yang pertamakalinya digelar setelah terjadinya kudeta yang dipimpin militer terhadap presiden terpilih Mesir, Muhammad Mursi pada tahun 2013 lalu.

Dalam pemilu era rezim kudeta Mesir ini nampak tidak adanya keikutsertaan dari kubu oposisi Ikhwanul Muslimin dan sebaliknya, pileg lebih didominasi oleh caleg dari mantan anggota parlemen Partai Nasional Demokrat, yang dulu dipimpinan oleh mantan presiden Husni Mubarok, yang paska revolusi Mesir mereka tidak diberikan hak untuk menyalonkan diri.

Seperti diberitakan surat kabar pro rezim kudeta, Al-Ahram, bahwa 50% dari caleg yang bertarung dalam pemilu kali ini adalah mantan dari anggota partai Mubarok yang digulingkan rakyat melalui revolusi 2011 lalu.

Menanggapi pemilu tersebut, professor ilmu politik di Universitas Kairo, Hazem Hosni kepada kantor berita Perancis, AFP mengatakan, dirinya yakin parlemen kali ini tidak akan membawa angin revolusi maupun reformasi terhadap Mesir. Ia juga tidak yakin akan ada kubu oposisi di dalam parlemen yang berani menentang kebijakan dari “presiden”. (msy/dakwatuna)

Redaktur: Muh. Syarief

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Wakil Direktur Studi Informasi Alam Islami (SINAI) Mesir 2008

Lihat Juga

Turki Hukum Saudara Fethullah Gulen 10 Tahun Lebih

Figure
Organization