Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Usir Pramugari Berjilbab, Menteri Perhubungan Tunisia: Jilbab Kurangi Pendengaran 30%

Usir Pramugari Berjilbab, Menteri Perhubungan Tunisia: Jilbab Kurangi Pendengaran 30%

Nabiha Jallouli. (alikhbariaattounisia.com)
Nabiha Jallouli. (alikhbariaattounisia.com)

dakwatuna.com – Tunis. Menteri perhubungan Tunisia, Mahmoud Ben Romdhane, membuat pernyataan kontroversial tentang kebijakan di departemennya yang melarang pramugari berjilbab.

Seperti diberitakan Islammemo, Rabu (14/10/2015), Ben Romdhane mengatakan, “Jilbab mengurangi pendengaran sebanyak 30%.” Pernyataan ini langsung menjadi polemik luas di dunia maya

Pernyataan ini sebenarnya lanjutan dari kasus seorang pramugari bernama Nabiha Jallouli yang dipecat dari pekerjaannya lantaraan mengenakan jilbab. Pernyataan Ben Romdhane ini seakan menjadi alasan pemecatan tersebut.

“Kurangnya 30% pendengaran bisa membahayakan penumpang. Tugas pramugari adalah melindungi para penumpang,” demikian katanya. Ben Romdhane juga meminta para pramugari untuk konsisten dengan seragam resmi perusahaan penerbangan.

Setelah melalui persidangan, diputuskan Jallouli sebenarnya kembali bisa bekerja. Tapi putusan hakim ini belum dilaksanakan.

Setelah berhasil melengserkan pemerintah hasil Musim Semi Arab, Tunisia seakan alergi dengan banyak simbol keislaman. Kasus ini salah satu buktinya. (msa/dakwatuna)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Menteri Tunisia Minta Qatar Terus Bantu Stabilitas Ekonomi Jelang KTT Liga Arab

Figure
Organization