Topic
Home / Berita / Nasional / DPD: Negara Belum Jadi Ancaman Bagi Pelaku Kekerasan Anak

DPD: Negara Belum Jadi Ancaman Bagi Pelaku Kekerasan Anak

kekerasan anak
(Inet). (Foto:Antara/R Rekotomo)

dakwatuna.com – Jakarta. Belum selesai energi kita terkuras menyaksikan sadisnya kasus pembunuhan dan mutilasi anak-anak berantai di Kabupaten Siak, kemudian kasus Engeline yang juga dibunuh secara sadis, kini kita harus dihadapkan lagi pada kasus kekerasan seksual dan pembunuhan anak yang benar-benar menginjak-nginjak rasa kemanusian dan hukum negeri ini.

 

Seorang anak perempuan berinisial PNF (9) ditemukan tewas di dalam kardus kemasan air mineral, di Kampung Belakang, Jalan Sahabat RT 06 RW 05, Kamal, Kalideres, Jakarta Barat. Dari hasil autopsi, korban dibunuh dengan sangat keji dan biadab. Terus berulangnya kasus kekerasan dan pembunuhan sadis terhadap anak menjadi bukti bahwa negara belum jadi ancaman serius bagi para pelaku kekerasan anak.

 

Wakil Ketua Komite III DPD Fahira Idris yang salah satu lingkup tugasnya adalah pengawasan perlindungan anak mengatakan, negara dalam hal ini eksekutif (Pemerintah Pusat/Daerah), legislatif, yudikatif, termasuk aparat penegak hukum terutama polisi, jaksa dan hakim belum menjadi ancaman menakutkan bagi siapa saja orang dewasa di Indonesia untuk jangan pernah melakukan kekerasan terhadap anak dalam bentuk apapun.

 

“Kita mau dengar, negara melalui Presiden dengan lantang menyatakan bahwa kita perang terhadap kekerasan anak. Kemarin, saat Hari Anak Nasional (23/7/15), saya mengira Presiden akan paparkan terobosan perlindungan anak, tetapi tidak ada sama sekali. Perlindungan anak di Indonesia seperti tanpa arah dan komando,” ujar Senator Asal Jakarta ini, di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (5/10/15).

 

Fahira mengungkapkan, hingga saat ini Indonesia belum punya sistem perlindungan anak yang komprehensif. Upaya perlindungan dan pencegahan kekerasan terhadap anak masih parsial dan bergerak sendiri-sendiri. Upaya perlindungan anak semakin melemah karena belum ada keberpihakan anggaran, dan ini berlangsung sudah puluhan tahun. 

Negara ……………

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization