Topic
Home / Keluarga / Kesehatan / Komplikasi Diabetes Melitus, Bisakah Dicegah?

Komplikasi Diabetes Melitus, Bisakah Dicegah?

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
(Foto: Marhaeni)
(Foto: Marhaeni)

dakwatuna.com – Pada tahun 2013 Indonesia tercatat sebagai negara penderita diabetes melitus terbanyak ke 4 di Asia dan ke 7 di level dunia. Hal ini sungguh memprihatinkan, ada sekitar 8,5 juta penderita diabetes pada tahun tersebut dan diproyeksikan meningkat hingga 12 juta penderita pada tahun 2020, karena banyaknya anak muda yang menderita penyakit diabetes melitus.

Menurut WHO, penyakit diabetes akan lebih berbahaya dibanding dengan penyakit HIV-AIDS, karena perkembangan penyakit ini jumlahnya cepat sekali meningkat. Oleh karena itu masyarakat perlu informasi yang lengkap tentang tanda dan gejala penyakit diabetes melitus dan komplikasinya.

“Penyakit diabetes melitus tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol dan dicegah”, kata dr. Kuntio Sri Herlambang, SpPD dalam acara Temu Pelanggan yang diadakan di Aula RS Roemani Muhammadiyah Kota Semarang pada tanggal 25 September 2015.

Lebih lanjut dr. Kuntio Sri Herlambang, SpPD menjelaskan bahwa penyakit diabetes melitus atau penyakit kencing manis adalah ketidakmampuan tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi karena gangguan metabolisme yang terjadi dalam tubuh. Gangguan ini biasanya kronis, yaitu terjadi hingga beberapa waktu yang lama / gejalanya tidak dapat diketahui dalam waktu yang singkat. Pada saat seseorang didiagnosa diabetes oleh dokter, maka diperkirakan seseorang tersebut sudah menderita diabetes sejak 2 – 5 tahun yang lalu, karena komplikasi-komplikasi yang ditimbulkan. Jenis diabetes melitus, yaitu diabetes melitus tipe 1, diabetes melitus tipe 2, dan diabetes melitus pada kehamilan.

Program pencegahan diabetes melitus adalah menurunkan berat badan (5 %), mengatur asupan lemak lebih dari 30 % kalori, lemak jenuh lebih dari 10 % kalori dan serat kurang dari 15 gram/1000 kkal, dan olah raga rutin lebih dari 150 menit/minggu. Adapun untuk perencanaan pengelolaan penderita diabetes melitus yaitu edukasi atau penyuluhan tentang diabetes melitus, menjaga pola hidup sehat, melaksanakan diet sebagai tonggak pengobatan, olah raga secara rutin untuk memberi kebugaran tubuh dan sekaligus memperbaiki resistensi perifer, menggunakan obat sekiranya diperlukan, baik dengan OAD dan insulin, memonitor dan mengevaluasi perkembangan penyakit.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ayah dari 2 orang anak yang menekuni pendidikan manajemen ini selain bekerja di rumah sakit swasta terkemuka di Kota Semarang, juga sebagai pengajar di Lembaga Pendidikan Ketrampilan Terpadu. Selebihnya waktunya untuk kegiatan sosial kemasyarakatan diantaranya sebagai pengurus LAZIS. Menyukai korespondensi sejak SMP tetapi hobi menulisnya ketika di SMA. Beberapa tulisannya pernah di muat di media massa. Saat ini bertempat tinggal di Kota Semarang.

Lihat Juga

Pantaskah untuk Menyakitinya?

Figure
Organization