Topic
Home / Berita / Opini / PKS Di Era Khidmah Kepada Rakyat

PKS Di Era Khidmah Kepada Rakyat

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Kader PKS dalam sebuah aksi. (depoklik.com)
Kader PKS dalam sebuah aksi. (depoklik.com)

dakwatuna.com – Semangat melayani sepertinya sudah mendarah daging di dalam tubuh PKS dan kader-kadernya. Ketika mottonya , tagline “Bersih, Peduli dan Profesional” ini sangat populer bagi siapa saja. Tagline “Bersih, Peduli dan Profesional” lebih menekankan pada semangat melayani dengan bahasa “Peduli”, kemudian ketika diganti dengan “Apapun yang Terjadi Kami Tetap Melayani” dan pada akhirnya kini intisari tagline PKS tidak jauh berbeda yaitu “Berkhidmat kepada Rakyat”, hanya saja dengan ada kata “rakyat” semakin jelas fokusnya ke mana, yaitu kepada rakyat. Apakah selama ini tidak kepada rakyat? Mungkin sudah, tetapi belum menjangkau semua lapisan orang, jika sudah menyebut “rakyat” maka siapapun dia, apapun kondisinya maka harus dilayani oleh PKS. Dalam bahasa PKS, pelayanan disebut “berkhidmat”.

Khidmat itu bermakna melayani, sama dengan istilah bahasa Arab untuk asisten rumah tangga “khadimah” yang artinya pelayan/pembantu, dan sejatinya setiap kader dakwah adalah khadimah ummah atau “Pelayan Umat”. Bahwa setiap muslim itu adalah dai. Setiap dai adalah pelayan umat, khadimatul ummah. Melayani rakyat atau berkhidmat kepada rakyat adalah tugas mulia kenabian karena semua Nabi dari Adam AS sampai Rasulullah SAW adalah pelayan umat (Baca : Rakyat).

Hakikat kehadiran seorang dai adalah pelayan umat dan hakikat kehadiran sebuah Partai Dakwah adalah pelayan rakyat. Ini satu kesatuan yang tak terpisahkan, Jika Dai tetap akan melayani umat apapun balasan umat kepadanya. Semoga pesan “Berkhidmat kepada Rakyat” ini menjadi ruh baru perjuangan dakwah PKS di Indonesia dan dihayati seluruh kadernya di dunia sampai Republik ini kembali menemui kejayaannya.

Khidmat atau pelayanan dapat mengandung arti memfasilitasi, pelayanan sangat berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan sesuatu kepada orang lain agar dapat menimbulkan simpatik bagi orang tersebut. Menurut Harbani (2007:128) pelayanan pada dasarnya dapat diartikan sebagai “aktivitas seseorang, sekelompok atau organisasi baik langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan”. Rakyat setiap waktu selalu menuntut pelayanan yang berkualitas dari siapa pun terlebih dalam hal ini dari organisasi partai politik dan tentunya dari kader dakwah.

Jika PKS merujuk kepada sebuah pelayanan prima, maka di sana akan muncul kesederhanaan, kejelasan dan kepastian pelayanan, keamanan, keterbukaan, efisiensi, ekonomis, keadilan yang merata dan ketetapan waktu. PKS bisa menjadi partai nomor 1 di Indonesia jika bisa menerapkan ini secara keseluruhan.

Di dalam organisasi kepartaian, pelayanan kepada rakyat adalah tujuan utama yang tidak mungkin dapat dihindari karena sudah merupakan kewajiban untuk menyelenggarakan pelayanan dengan menciptakan pelayanan yang terbaik kepada rakyat bukan hanya kepada para pemilihnya melainkan kepada siapa pun yang berpotensi memberikan dukungan baik moril maupun materiil. Karena telah menjadi sebuah kewajiban maka sepatutnya organisasi politik mencari solusi terbaik terhadap masalah-masalah yang sering dihadapi masyarakat secara keseluruhan.

Kualitas pelayanan (khidmah) yang baik akan menimbulkan rasa puas dan sikap positif dari rakyat terhadap kehadiran partai politik. Hal ini dikarenakan kepuasan merupakan perasaan senang atau kekecewaan seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja seseorang dan harapannya.

Rakyat akan sangat puas apabila dirinya mendapat pelayanan dengan baik, dan tentunya hal tersebut akan membawa kesan positif dalam diri setiap rakyat khususnya terhadap kinerja politisi ataupun kader dakwah yang ada dalam partai politik. Tingkat kepuasan rakyat merupakan suatu indikator yang penting bagi keberhasilan program “Berkhidmat Kepada Rakyat” yang digalang PKS. Di mana semakin besar manfaat yang dirasakan rakyat, semakin bagus pula kualitas layanan yang dilaksanakan oleh politisi. Sebaliknya tingkat kepuasan yang rendah mengindikasikan buruknya sistem pelayanan partai politik.

Jadi, hakikat dari penyelenggaraan sebuah khidmat itu adalah kemampuan memenuhi harapan-harapan para pengguna jasa PKS, apakah itu kader, keluarga kader, umat Islam ataupun rakyat seluruh Indonesia. Kualitas pelayanan dapat dikatakan prima jika selalu ada saat dibutuhkan, terjangkau semua kalangan, sesuai dengan porsinya, dengan menjamin rasa keadilan dan perlakuan yang sama. Jika ini dilaksanakan, maka PKS akan menjadi partai yang dapat diandalkan membawa Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju. (adi/dakwatuna)

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Founder PT Coach Addie Group & Indonesian Muslim Foundation, Tinggal di Kota Bandung kelahiran Kota Ketapang, Kalimantan Barat. Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics and Thinker and a Writer on culture, humanity, education, politics, peace, Islam, Palestinian, Israel, America, Interfaith, transnational, interstate, Management, Motivation and Cohesion at workplace. Committed to building a Cohesive Indonesia, Cohesive Industrial relation, Cohesion at workplace and offer Islamic solutions to the problems that inside. Lulus dari Fakultas Dakwah STAI Al-Haudl Ketapang, Kalbar, Melanjutkan S-2 Manajemen di Universitas Winaya Mukti Bandung, Jawa Barat.

Lihat Juga

Milad ke-16 Tahun, Erdogan: Partai AKP Partai Rakyat

Figure
Organization