Topic
Home / Berita / Silaturahim / Pelajar Klaten Berikhtiar Mengembalikan Senyum Ibu Pertiwi

Pelajar Klaten Berikhtiar Mengembalikan Senyum Ibu Pertiwi

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Training Cerdas Sosial (TCS) digelar di SMK Negeri 3 Klaten, Selasa (15/9/15).  (WAD/DD)
Training Cerdas Sosial (TCS) digelar di SMK Negeri 3 Klaten, Selasa (15/9/15). (WAD/DD)

dakwatuna.com – Setelah sukses menggelar Training Cerdas Sosial (TCS) di Bogor, Komunitas Filantropi Pendidikan (KFP) bersama Pusat Belajar Anti Korupsi (PBAK) Dompet Dhuafa dan Sekolah Kepemimpinan Bangsa (SKB) mengadakan kegiatan serupa di Kota Klaten. Acara yang diselenggarakan di SMK Negeri 3 Klaten pada 15 September 2015 lalu ini mendapat sambutan positif dari para pelajar setempat. Hal tersebut terlihat dari antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan TCS yang dimulai dari pagi hingga sore hari.

Acara TCS diawali dengan pemberian motivasi menjadi remaja peduli, jujur, dan bertanggung jawab oleh kak Syaf, pakar psikologi remaja dan penulis 47 buku. Menurutnya seorang pelajar hebat adalah pelajar yang jujur dan berani melawan korupsi. Selanjutnya, materi seputar bahaya korupsi dan urgensi para pelajar untuk ambil andil memeranginya disampaikan oleh Sri Nurhidayah dan Ridwan Affan dari Pusat Belajar Anti Korupsi Dompet Dhuafa. Dalam hal ini para pelajar dituntut menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran guna memerangi perbuatan-perbuatan yang mengarah pada tindak korupsi.

Sebagai puncak kegiatan, para pelajar yang menjadi peserta kegiatan ini ditantang untuk membuat sebuah social project dengan kriteria: sederhana, aplikatif, memberdayakan orang banyak, serta low cost, sehingga kegiatan ini tetap dapat berjalan meskipun dengan dana yang terbatas dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Tidak hanya berakhir pada perumusan ide social project,  Angger selaku Koordinator Komunitas Filantropi Pendidikan memberikan tips dan trik untuk mengemas dan mengkomunikasikan social project tersebut sehingga menjadi sebuah program yang menarik dan diminati banyak orang. Salah satu bentuknya adalah film pendek berdurasi kurang dari 3 menit yang menggambarkan social project tersebut.

Dari kegiatan ini terbukti bahwa para pelajar memiliki semangat yang luar biasa untuk mengadakan suatu perubahan dengan berkreativitas mewujudkan ide-ide hebat agar Ibu Pertiwi tersenyum kembali. (WAD/sbb/dakwatuna))

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Media Relations - Marketing Komunikasi Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa, Alumni Manajemen Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian IPB, Jaringan Muslimah Nasional FSLDK Indonesia 2012-2015. Hobi membaca, menulis dan travel.

Lihat Juga

Cegah Sekulerisme, KAMMI Pangkalan Bun Adakan Training Kepemimpinan

Figure
Organization