Topic
Home / Berita / Nasional / WNI Disandera OPM, TNI Tegaskan Tidak Akan Barter Tahanan

WNI Disandera OPM, TNI Tegaskan Tidak Akan Barter Tahanan

Pemerintah Indonesia terus mengupayakan pembebasan 2 orang WNI yang ditahan kelompok OPM di Papua Nugini. (cnnindonesia.com)
Pemerintah Indonesia terus mengupayakan pembebasan 2 orang WNI yang ditahan kelompok OPM di Papua Nugini. (cnnindonesia.com)

dakwatuna.com – Jakarta.  Proses pembebasan dua warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Jefri Pagawak di Papua Nugini, masih belum menemukan titik terang.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Endang Sodik mengaku masih menunggu laporan lanjutan terkait proses negosiasi.

“Ini masih negosiasi, kami masih monitor dengan Kodam Cendrawasih,” ujar Endang seperti dilansir Okezone.com

Meski demikian, Endang memastikan kelompok tersebut meminta barter dengan dua rekannya yang saat ini ditahan di Polsek Keerom.

Endang menegaskan, pihaknya berupaya menghindari kontak senjata, serta tidak akan menyetujui usulan pertukaran tersebut. “Kita tetap ingin penyelesaian tanpa kontak senjata, tapi tidak akan serahkan tahanan juga,” imbuhnya.

Sementara itu, dikutip dari republika.co.id, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Panjaitan mengatakan saat ini pihak pemerintah Papua Nugini bersama perwakilan pemerintah Indonesia, dalam hal ini Atase Pertahanan yang datang dari KBRI di Port Moresby, masih terus melakukan perundingan dengan para penyandera.

Selain itu, pihak Kepolisian Daerah (Polda) Papua dan Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih juga berkoordinasi dengan pihak polisi dan tentara Papua Nugini.

“Sampai hari ini tidak ada pembicaraan tentang tebusan, barter tahanan ataupun operasi pembebasan sandera. Pemerintah Indonesia dan Papua Nugini sedang mengambil langkah negosiasi dan kita tunggu perkembangannya seperti apa,” kata Luhut.

Seperti diketahui, dua tukang kayu, Sudirman (28) dan Badar (20) disandera oleh kelompok separatis. Bahkan, keduanya juga dibawa ke wilayah Papua Nugini.

Alhasil, pihak militer Indonesia tidak bisa berbuat banyak dan menyerahkan urusan tersebut ke otoritas negara tetangga paling timur tersebut. (sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Semusim Cinta, Ajang Menambah Ilmu dan Silaturahim Akbar WNI Muslimah Se-Korea Selatan

Figure
Organization