Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Belajar Kesabaran dari Kisah Nabi Nuh

Belajar Kesabaran dari Kisah Nabi Nuh

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Gurun (inet)
Gurun (inet)

dakwatuna.com –  Nabi Nuh merupakan nabi urutan ke-3 setelah Nabi Adam dan Idris berdasarkan 25 nabi dan rasul yang wajib diyakini oleh umat Islam. Nabi Nuh diutus oleh Allah untuk menyeru kaumnya agar menyembah hanya kepada Allah. Nabi Nuh termasuk ke dalam 5 nabi dan rasul yang mendapat gelar ulil amri. Gelar ini diberikan akibat perjuangan dakwah yang beliau lakukan sangat berat dan membutuhkan kesabaran yang luar biasa.

Nabi Nuh menyeru kaumnya untuk menyembah kepada Allah pada waktu siang dan malam. Beliau berdakwah baik dengan terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Berbagai metode dakwah beliau coba agar kaumnya mau mendengarkan risalah yang beliau bawa. Namun, setiap kali Nabi Nuh meminta kepada kaumnya untuk menyembah Allah dan memohon ampun kepada Allah, maka setiap kali itu pula kaumnya menghindar, memasukkan jari-jari mereka ke dalam telinga dan menutupkan baju ke muka mereka. Kaum Nabi Nuh mengingkari apa yang disampaikan oleh Nabi Nuh bahkan mereka menyombongkan diri dan semakin keterlaluan. Hal ini sesuai dengan QS. Hud ayat 5-12, berikut penggalan arti ayatnya:

“Nuh berkata, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan keterlaluan. Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mere­ka dengan cara yang terang-terangan, kemudian aku menyeru mereka lagi dengan terang-terangan dan dengan diam-diam, maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesung­guhnya Dia adalah Maha Pengampun. Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.'” (Nuh: 5-12)

Nabi Nuh berdakwah kepada kaumnya selama 950 tahun. Selama kurun waktu itu beliau selalu sabar dalam mengajak kaumnya untuk menyembah hanya kepada Allah pada waktu siang dan malam hari. Namun, hanya sekitar 20 orang yang berhasil diajak oleh Nabi Nuh untuk menyembah Allah.

Sungguh ini merupakan suatu perjuangan yang penuh dengan kesabaran. Bahkan istri dan anak beliau pun tidak termasuk ke dalam orang-orang yang mengimani Allah. Walau begitu Nabi Nuh tetap menjadi hamba yang selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Sampai pada akhirnya Allah menyelamatkan Nabi Nuh dan kaumnya yang beriman beserta hewan yang berpasangan dari banjir besar yang melanda negerinya. Sungguh Allah menunjukkan kekuasaan-Nya dan menyelamatkan hamba-Nya yang beriman.

Dari kisah Nabi Nuh, kita bisa belajar mengenai kesabaran bahwa perjuangan dakwah yang kita lakukan selama ini belum ada apa-apanya bila dibandingkan dengan perjuangan yang dilakukan oleh Nabi Nuh. Jatuh, bangun, sakit, penghinaan atau berbagai tantangan yang ada dalam kegiatan dakwah pada saat sekarang, jangan sampai menyurutkan langkah kita untuk tetap berada di dalam jalan para pejuang ini. Bersabar dalam kebaikan dan bersabar untuk kebenaran merupakan kunci agar kita bisa istiqamah dalam memperjuangkan Islam, sampai pada akhirnya Allah memberikan tempat istirahat yang paling indah untuk kita di akhirat nanti. Maka mari kita tingkatkan kesabaran kita seperti kesabaran yang dimiliki oleh Nabi Nuh dalam menyeru kaumnya untuk menyembah hanya kepada Allah. (lola/dakwatuna)

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Mahasiswi Ilmu Kesejahteraan Sosial UI angkatan 2012. Suka melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pengabdian masyarakat. Peserta Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta, angkatan VII.

Lihat Juga

Ada Dakwah di Dalam Film End Game?

Figure
Organization