Topic
Home / Narasi Islam / Sosial / Ukhuwah, dari Suami Istri Hingga Aktivis Dakwah

Ukhuwah, dari Suami Istri Hingga Aktivis Dakwah

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
ilustrasi, bekerja kitabngeri.blogspot.com)(
ilustrasi, bekerja kitabngeri.blogspot.com)(

dakwatuna.com – Asal makna ukhuwah secara bahasa adalah ikatan antara satu dengan yang lain karena berasal dari satu keturunan, baik dari jalur bapak dan ibu atau dari jalur salah satu daru keduanya atau dari ikatan persesusuan dan pernikahan.

Kemudian kata ukhuwah lebih mengarah kepada pengertian yang lebih mendasar sebagai sebuah ikatan yang diberikan Allah karena kesamaan prinsip dan aqidah.

Ikatan persaudaraan yang menyatukan beberapa orang, baik dalam satu masa dan tempat ataupun berbeda masa dan tempat. Persaudaraan karena kesamaan visi misi hidup atau ideologi. Lawan dari ukhuwah adalah ‘adawah. Lawan persaudaraan adalah permusuhan.

Ukhuwah adalah nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya yang saling terikat satu dengan yang lain karena aqidah.

وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَاناً

Dan ingatlah akan nikmat Allah yang telah diberikan kepada kalian ketika kalian dahulu dalam keadaan saling bermusuhan, kemudian Allah satukan hati-hati kalian sehingga dengan nikmat-Nya kalian menjadi bersaudara. (An-Nisa: 23)

إِنّمَا المُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتّقُوا اللّهَ لَعَلّكُمْ تُرْحَمُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara. Maka damaikanlah di antara dua orang bersaudara di antara kalian dan bertaqwalah kalian agar kalian dirahmati. (Ali Imran: 103)

Dengan prinsip ukhuwah inilah hubungan antar para nabi disebutkan sebagai saudara antara satu dengan yang lain.

وَإِلَى‏ عَادٍ أَخَاهُمْ هُوداً

Dan kepada kaum ‘Ad (Kami utus) saudara mereka, nabi Hud”. (Hud: 50)

وَإِلَى‏ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحاً

Dan kepada kaum Tsamud (Kami utus) saudara mereka, nabi Shalih”. (Hud: 50)

وَإِلَى‏ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْباً

Dan kepada kaum Madyan (Kami utus) saudara mereka, nabi Syu’aib”. (Hud: 50)

Ikatan ukhuwah merupakan ikatan menyejarah tentang hubungan tanpa pertalian darah. Menyejarah karena merupakan rangkaian kerja bersama dalam sejarah peradaban manusia tiap generasi, dari satu periode ke periode selanjutnya atau dari satu tempat ke tempat lainnya. Episode panjang cerita para Nabi dan Rasul.

Betapa tidak, risalah hadir di saat semua masalah selalu berujung pada pertumpahan darah. Bahkan Allah mengenangkan kembali kepada kita, “dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” (Ali Imran: 103)

Tidak ada saudara yang tidak pernah terjadi perselisihan dan itu adalah tabiat dari hubungan persaudaraan. Hubungan yang selalu naik turun dalam kualitas dan kuantitas keeratan dan kesolidannya. Bahkan iman yang mengikat ikatan sejati orang-orang beriman dalam persaudaraannya saja terkadang tercerabut sehingga gesekan dan perselisihan orang-orang beriman kerap kita dapati dalam kehidupan nyata. Inilah salah satu alasan yang mengingatkan kita akan himbauan dan perintah Allah agar kita senantiasa mempererat dan memfasilitasi perdamaian dua orang yang berselisih.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Al-Hujurat: 10)

Ukhuwah adalah Energi

Di lain sisi, ukhuwah merupakan suatu energi. Dia adalah energi kuat yang mampu menyatukan orang-orang untuk bekerja, beramal, dan berkarya dalam satu koordinasi dan satu komandan. Ukhuwatuna ukhuwatul amal, ukhuwah kita adalah ukhuwah yang melahirkan amal. Ukhuwah yang melahirkan proyek kebaikan. Ukhuwah yang tidak berujung pada amal, maka itu hanyalah hiasan bibir, omong kosong belaka.

Ukhuwah adalah sebuah anugerah Allah, minhah rabbaniyah. Allahlah yang memberikan ukhuwah. Eratnya ukhuwah selalu berkorelasi dengan kuatnya keimanan kepada Allah. Karena nilai ukhuwah merupakan salah satu ciri generasi rabbani. Generasi yang selalu apa-apanya kepada Allah. Imannya, akhlaknya, pegangannya, orientasi dan tujuan hidupnya. Generasi yang apa-apanya selalu kepada Allah.

Puncak Ukhuwah

Cinta merupakan ruh dari ukhuwah dan Allahlah yang memberikan rasa cinta dua orang yang bersaudara. Dengan cinta, ukhuwah menemukan puncaknya. Dengan cinta seorang ikhwah dapat mendahulukan saudaranya daripada dirinya. Puncak derajat ukhuwah yang hanya bisa diraih jika ada cinta dari seorang ikhwah kepada saudaranya.

Sulit menemukan itsar dalam realitas kehidupan selain dari yang kita temukan pada perjalanan sahabat Rasulullah saw yang telah menerima ajaran ukhuwah dengan utuh selain yang dapat kita saksikan pada sepasang suami istri. Dengan rasa cinta yang Allah berikan kepada sepasang suami istri, hati mereka mudah menyatu.

Pikiran dan gagasannya mudah menyatu. Gerakan dan langkah kerja dalam pendidikan anak pun mudah sepakat dan menyatu. Bahkan karena cintalah mereka menyatu total melepaskan hasrat dan keluhannya satu sama lain. Ukhuwah suami istri yang Allah rekatkan dengan ras cinta satu sama lain akan berujung pada proyek bersama.

Berujung pada cita-cita dan kerja melahirkan generasi rabbani yang akan melanjutkan risalah dakwah yang diemban oleh generasi sebelumnya. Pada ukhuwah suami istri kita menemukan korelasi ungkapan ukhuwatuna ukhuwatul amal, ukhuwah kita adalah ukhuwah yang menyatukan kita pada satu kerja.

Ukhuwah Aktivis Dakwah

Keadaan yang sama pada ukhuwah suami istri inilah yang juga harusnya ada pada para aktivis dakwah. Kesamaan visi dan misi para aktivis dalam menyampaikan risalah dakwah Islam kepada seluruh manusia pasti akan lebih mudah menyatukan langkah dan arah perjuangan. Kesatuan langkah dan arah perjuangan akan berujung pada pencapaian misi bersama yang telah disepakati. Ukhuwwatuna ukhuwwatul amal, sebuah slogan yang harus senantiasa terngiang pada telinga aktivis.

Mereka bertemu dan bersatu dalam kerja kolektif, amal jamai karena kecintaan mereka kepada saudaranya sesame aktivis dakwah. Saling mengenal, melapangkan dan merasa. Bahkan Rasulullah saw. mengkiaskan hubungan antar personnya seumpama pasukan:

الأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ

Ruh-ruh manusia adalah pasukan yang besar. Selagi ruh-ruh itu saling mengenal, maka mereka akan bersatu padu. Dan selagi ruh-ruh itu saling mengingkari, maka mereka akan berselisih. (HR. Bukhari dan Muslim)

Janji setia mereka dalam keterlibatan suatu proyek kerja dakwah yang besar telah menyirnakan keraguan dan kokoh melangkah untuk mewujudkan semua yang telah dicita-citakan secara estafet sejak hancurnya khilafah islamiyah hingga tegaknya kembali kepemimpinan umat Islam di dunia ini.

Ungkapan syair para aktivis telah mematri dan mengiringi langkah perjalanan dakwah mereka:

الكفوف في الكفوف *** فاشهدوا عهودنا

الثبات في الصفوف *** والمضـاء والفنا

Telapak tangan telah menyatu bersalaman, :: Saksikanlah janji setia kami (untuk beramal jamai)

Tsabat dalam barisan (dakwah) :: Dan terus berjalan (dalam kerja dakwah) dan (sampai) hancur (tubuh ini)

Ukhuwah yang melanggengkan semangat amal jamai. Pada kedalaman makna dan dimensi ukhuwah inilah kita harus mencapainya. Ukhuwwatuna ukhuwwatul amal. Kekokohan dan eratnya ukhuwah menjadikan para aktivis seakan satu tubuh yang bahu-membahu menuntaskan proyek dakwah. Menjadi bagian dari proyek yang dijanjikan Rasulullah saw. akan terwujud sebelum datangnya Hari Kiamat.

Capaian makna ukhuwah seperti ini bukanlah hal yang mustahil. Bahkan rasulullah saw menggambarkan umatnya pada masanya sebagai umat yang satu, tidak ada perselisihan dan permusuhan antara satu dengan yang lain.

أَوَّلُ زُمْرَةٍ تَلِجُ الْجَنَّةَ صُوَرُهُمْ عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ لا يَبْصُقُونَ فِيهَا وَلا يَمْتَخِطُونَ وَلا يَتَغَوَّطُونَ فِيهَا آنِيَتُهُمْ وَأَمْشَاطُهُمْ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَمَجَامِرُهُمْ مِنَ الأَلُوَّةِ وَرَشْحُهُمُ الْمِسْكُ وَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ يُرَى مُخُّ سَاقِهَا مِنْ وَرَاءِ اللَّحْمِ مِنَ الْحُسْنِ لا اخْتِلافَ بَيْنَهُمْ وَلا تَبَاغُضَ قُلُوبُهُمْ عَلَى قَلْبٍ وَاحِدٍ يُسَبِّحُونَ اللَّهَ بُكْرَةً وَعَشِيًّا

Kelompok orang beriman yang pertama-tama akan masuk surga adalah kelompok dengan wajah cerah secerah bulan purnama. Mereka tidak akan meludah, tidak akan berdahak, dan tidak akan buang air di dalamnya. Bejana-bejana dan sisir-sisir mereka terbuat dari emas dan perak. Tempat bara api mereka terbuat dari kayu wangi. Keringat mereka adalah minyak kasturi. Setiap mereka memiliki dua istri dengan betis yang indah (terjemah bebas). (Kelompok tersebut adalah kelompok yang) Tidak ada perselisihan di antara mereka. Tidak pula ada kebencian di hati mereka. Hati mereka seperti hati satu orang. Mereka senantiasa memuji, mensucikan Allah tiap pagi dan sore. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hati mereka menyatu dengan ukhuwah Islam. Disatukan Allah karena mereka mencintai karena Allah dan tidak dapat dipisahkan. Puncak penyatuan hati yang membuat iri para Nabi dan syuhada karenanya.

Dalam hadits yang diriwayatkan Umar bin Khathab r.a, Rasulullah saw. menggambarkannya, “Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah, ada di antara mereka orang-orang yang bukan nabi dan bukan pula syuhada. Pada hari kiamat, para nabi dan para syuhada menginginkan mereka menempati kedudukan mereka yang berasal dari Allah.” Para sahabat bertanya, ”Wahai, Rasulullah. Beritahukanlah kepada kami, siapakah mereka itu? Beliau menjawab, ”Mereka adalah kaum yang saling mencintai karena Allah, padahal di antara mereka tidak ada pertalian darah dan tidak ada harta yang saling diberikan. Sungguh demi Allah, wajah mereka laksana cahaya. Dan sesungguhnya mereka berada di atas cahaya. Mereka tidak merasa takut di saat manusia merasa takut dan mereka tidak bersedih di saat manusia bersedih.” Dan beliau membaca ayat ini, “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yunus: 62)

Ukhuwah yang dirindukan oleh setiap muslim dan para aktivis. Ukhuwah yang mengantarkan para aktivis untuk berlomba menunaikan kewajibannya tanpa memandang dan bertanya apa yang mereka akan dapatkan. Ukhuwah yang menyelamatkan gerakan dakwah dari kehancuran. Ukhuwah yang menjadi energi yang menggerakkan dakwah dari masa ke masa, dari satu tempat ke tempat lain. Selama Allah mengumpulkan orang-orang tulus dalam kerja dan aktivitas dakwah, maka ukhuwah itu akan tetap ada dan akan menjadi mutiara yang berharga. Lebih berharga dari nilai batu akik yang paling bernilai. Wallahu a’lam. (usb/dakwatuna)

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Lelaki Betawi yang pernah merantau. S1 Lulusan Universitas Al-Azhar, Mesir dan S2 pada Ekonomi Syariah di IEF Trisakti, Jakarta. Bekerja, berjuang dan berkorban untuk hidup dan kehidupan.

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization