Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Intel AS: Seseorang di Kokpit Sengaja Ubah Arah MH370

Intel AS: Seseorang di Kokpit Sengaja Ubah Arah MH370

Ilustrasi kokpit pesawat (CNN/pixabay)
Ilustrasi kokpit pesawat (CNN/pixabay)

dakwatuna.com – Amerika Serikat. Badan intelijen Amerika Serikat membuat laporan penilaian tidak lama setelah MH370 dinyatakan hilang, menyebut bahwa seseorang di kokpit sengaja mengubah arah pesawat Malaysia Airlines itu, tetapi tidak diketahui apakah pilot, awak kabin atau penumpang.

Dua pejabat AS yang mengetahui soal laporan yang seharusnya bukan untuk publik itu mengatakan pada CNN pada Kamis (30/7/2015). Menurut mereka, kesimpulan ini didasarkan pada pengamatan satelit dan bukti lainnya, bukan temuan detail oleh penyidik.

Menurut pejabat pemerintah lainnya, penilaian itu adalah pandangan terkini AS soal apa yang diketahui terkait nasib MH370. Laporan intelijen AS ini fokus pada perubahan arah berkali-kali pesawat itu setelah berangkat dari Kuala Lumpur yang seharusnya menuju Beijing.

Intel AS menunjukkan bahwa seseorang di kokpit sengaja mengubah pesawat ke titik spesifik, melalui wilayah Indonesia dan berakhir di Samudera Hindia. Laporan Malaysia menyebutkan bahwa pesawat terlihat di radar Thailand dan Indonesia, serta satelit regional Inmarsat beberapa saat setelah putar arah.

“Analisa menunjukkan pesawat mengubah arah sesaat setelah melewati bagian utara Sumatra dan terbang ke arah selatan sampai kehabisan bahan bakar di laut Samudera Hindia selatan bagian barat Australia,” bunyi laporan Malaysia.

Namun penilaian itu tidak menyebutkan kesimpulan apa yang terjadi pada pesawat berpenumpang 239 orang tersebut. Laporan ini memperbarui fokus pada dua pilot, atau siapa pun di dalam pesawat yang bisa mengubah arah hingga diduga jatuh.

FBI dan Badan Keamanan Transportasi Nasional AS (NTSB) telah membantu penyelidik Malaysia dalam mencari MH370. Salah satu titik penyelidikan adalah para kru, namun sampai saat ini tidak ada indikasi adanya orang yang berniat menghancurkan pesawat tersebut. Belum ada konfirmasi FBI soal laporan intelijen ini.

Sebelumnya badan intelijen dan penegak hukum dari berbagai negara telah menyelidiki latar belakang kru dan penumpang MH370. Penyelidikan tidak menemukan adanya orang yang mengancam di dalamnya.

Laporan awal tahun ini dari penyelidik Malaysia menemukan tidak adanya indikasi atau tindakan di luar kebiasaan di antara pilot dan kru MH370 sebelum tinggal landas dan hilang 8 Maret 2014.

“Tidak ada tanda-tanda sikap isolasi sosial, perubahan kebiasaan atau ketertarikan, pengabaian diri, penyalahgunaan alkohol, dan narkoba dari kapten, perwira pertama dan kru kabin,” ujar laporan tersebut.

Laporan Malaysia menunjukkan bahwa kapten MH370, Zaharie Ahmad Shah, tidak sedang dirundung masalah pribadi atau finansial sehingga dia tidak layak dicurigai.

“Kemampuan kapten mengendalikan stres di pekerjaan dan rumah sangat baik. Tidak ada riwayat apatis, keresahan atau iritabilitas. Tidak ada perubahan berarti dari gaya hidupnya, konflik pribadi atau stres keluarga,” lanjut laporan Malaysia.

Kepala Eksekutif Malaysia Airlines, Ahmad Jauhari Yahya, membela para krunya sampai ada bukti yang jelas. Tanda tanya besar ini semakin membuat kasus MH370 misterius. Sampai saat ini semua pertanyaan terkait hilangnya MH370 belum terjawab.

Jika benar puing yang ditemukan di Pulau Reunion adalah milik MH370, maka ini menjadi satu-satunya bukti yang menunjukkan pesawat naas itu jatuh di laut, bukan mendarat di sebuah tempat seperti yang dihembuskan oleh teori konspirasi. (cnn/rem/dakwatuna)

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization