Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / “Budaya” Ciri Khas Bangsa

“Budaya” Ciri Khas Bangsa

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
(Restgha N)
(Restgha N)

dakwatuna.com – Berawal dari kecintaan ayah pada kesenian yang menurun padaku. Ayah adalah sosok pria yang cinta dengan kesenian, khususnya di bidang musik. Beliau sangat lihai memainkan alat-alat musik tradisional dan modern, beliau juga pandai bernyanyi. Beliau sering mengikuti lomba menyanyi di berbagai event. Salah satunya lomba menyanyi lagu keroncong beliau mendapat juara dua, begitu juga kakak dan adik-adiku mereka jago di bidang seni musik, beda denganku. aku lebih suka menari tradisional. Setelah lulus SMA kuputuskan untuk mengikuti sanggar tari tradisional. Salah satu sanggar yang ada di kotaku. “Raksa Budaya” sanggar yang membuatku menjadi semakin cinta dengan salah satu budaya Indonesia. Sanggar ini merupakan sanggar tari tradisional, sanggar yang memberiku banyak kesempatan untuk bisa mengetahui beragam dan indahnya budaya Indonesia. bisa pergi ke berbagai daerah di Indonesia membuatku semakin cinta dengan kebudayaan yang ada di Indonesia.

Hari ini, ilmu yang aku dapatkan dari sanggar dulu aku aplikasikan ketika aku diberi tugas mengajar di daerah tertinggal di Kalimantan Barat tepatnya di Kabupaten Kubu Raya. Aku diberi tugas oleh Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa untuk mengajar Seni Budaya dan Keterampilan. Tentu bukan hal yang mudah, di awal kedatanganku. pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan tidak diajarkan sesuai dengan ketentuannya sehingga apa yang seharusnya tercapai menjadi tidak tercapai karena ketidaksesuaian. Kertangkes atau biasa disingkat menjadi KTK. Nama pelajaran yang masih digunakan oleh sekolah penempatanku yang seharusnya sudah berubah menjadi Seni Budaya dan Keterampilan. Kalau dilihat dari pelajarannya memang memuat mengenai 3 karya seni yaitu karya seni rupa, musik, dan tari juga kerajinan tangan tetapi kompetensi dasar yang ada tentu berbeda sehingga sudah dipastikan tujuan pemebelajaran tidak tercapai bahkan bisa disebut tidak nyambung dengan kompetensi dasar yang ada. Bedanya, pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan ini dikemas lebih fokus pada 3 karya seni yang diajarkan yaitu karya seni rupa, musik dan tari selain, itu ada pelajaran keterampilan kerajinan tangan di dalamnya. Seperti membuat bentuk dari kertas. Pada pelajaran seni tari, ini merupakan pertama kalinya mereka belajar menari. Di kelas rendah kuajarkan beberapa tarian yang diiringi lagu anak seperti lagu “Kupu-kupu”. Kuminta mereka menari sesukanya layaknya seekor kupu-kupu. Mereka terlihat sangat riang. Selain lagu kupu-kupu kugunakan lagu daerah sebagai iringan tari, seperti lagu “Cik cik periuk”, lagu ini merupakan salah satu lagu daerah yang berasal dari Kalimantan barat yaitu Sambas. Ku tanya mereka mengenai arti dari lagu ini dan kuajak mereka membuat gerakannya sendiri sambil terus kubimbing, dan akhirnya mereka mampu menciptakan gerakan sendiri sehingga apresiasi karya seni tari yang menjadi salah satu Kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran pun tercapai.

Menumbuhkan kecintaan mereka terhadap kebudayaan Indonesia melalui apresiasi karya seni tari melalui iringan musik lagu daerah merupakan salah satu cara yang dapat digunakan oleh para guru. Sebagai guru, sudah menjadi tugas seorang guru memperkenalkan, mengajarkan bagaimana menjadi bangsa yang cinta akan budaya yang ada ditanah air sendiri yaitu Indonesia. karena, budaya merupakan ciri khas Bangsa.

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Guru Relawan Sekoah Guru Indonesia Dompet Dhuafa Angkatan , pada tahun 2015-2016. Mengajar di salah satu sekolah International tingkat taman kanak-kanak.

Lihat Juga

Turki: Barat Mulai Kehilangan Toleransi

Figure
Organization