Topic
Home / Narasi Islam / Sosial / Bulan Ramadhan Sebagai Fungsi Pendidikan Karakter

Bulan Ramadhan Sebagai Fungsi Pendidikan Karakter

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

Ramadhan BBMdakwatuna.com – Setengah bulan sudah kita sebagai umat muslim menjalankan ibadah puasa. Ibadah yang diwajibkan Allah SWT untuk dilaksanakan pada bulan ramadhan. Ada banyak nilai dan karakter yang bisa didapat ketika menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Seperti kesabaran, rasa empati pada sesama, peningkatan ketakwaan pada Allah SWT, serta tentunya sikap jujur.

Bulan Ramadhan bisa jadi merupakan sarana terbaik untuk mendidik kita menjadi pribadi- pribadi unggul. Baik unggul untuk dirikita sendiri maupun unggul secara kolektif dalam bermasyarakat. Kita bisa bayangkan jika karakter kejujuran yang dilahirkan dari sifat menahan diri ketika menjalankan ibadah puasa mampu diteruskan hingga bulan bulan berikutnya ketika bulan Ramadhan telah usai. Maka bisa jadi tidak akan ada lagi yang berani korupsi dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara.

Karena itu, Ramadhan telah menjadi bulan pendidikan bagi kita. Cendekiawan Muslim Indonesia yang lebih dikenal sebagai tokoh politik Masyumi dan mantan Perdana Menteri RI yaitu M. Natsir sebagaimana diungkapkan oleh Abuddin Nata, (2005 : 81-94) telah memaparkan pokok-pokok pemikiraannya tentang peran dan fungsi pendidikan. Dalam hubungan ini paling kurang lebih terdapat enam rumusan yang diajukan Natsir.

Pertama, pendidikan harus berperan sebagai sarana membimbing manusia agar dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani secara sempurna. Kedua, pendidikan diarahkan untuk menjadikan anak didik memiliki sifat-sifat kemanusiaan dengan mencapai akhlak yang sempurna. Ketiga, pendidikan harus berperan sebagai sarana menghasilkan menusia jujur dan benar (bukan pribadi yang hipokrit). Keempat, pendidikan agar berperan membawa manusia mencapai tujuan hidupnya, yaitu menjadi hamba Allah Swt. Kelima, pendidikan harus dapat menjadikan manusia yang dalam segala perilakunya selalu menjadi rahmat bagi seluruh alam. Keenam, pendidikan harus benar-benar dapat meningkatkan sifat-sifat kemanusiaan bukan sebaliknya meniadakan atau berperilaku menyesatkan yang dapat merugikan orang lain dan lingkungan.

Dari apa yang dipaparkan M. Natsir terkait pendidikan yang ideal, tentu saja searah sejalan dengan nilai-nilai puasa dalam ibadah Ramadhan. Seperti pada pokok pikirannya yang ketiga tentang “pendidikan harus berperan sebagai sarana menghasilkan manusia jujur dan benar (bukan pribadi yang hipokrit)”. Itu menjadi pokok pikiran yang menjelma dalam nilai nilai karakter yang ada di bulan Ramadhan

Oleh karena itu, sebagai insan muslim yang telah menjalankan ibadah puasa Ramadhan, sudah seyogyanya kita mampu menjadi pribadi yang jujur dan berkarater. Karena ketakwaan dan kesucian jiwa yang diraih ketika bulan Ramadhan, kita raih dari sikap jujur dalam berpuasa.

Maka bulan Ramadhan sekali lagi bisa menjadi momentum mendidik karakter positif kita, agar kita semua menjadi pribadi pribadi unggul yang dapat membangun masyarakat, bangsa dan Negara. Semoga dengan kita menjalankan ibadah puasa sebulan penuh, kita akan meraih kemenangan sempurna di hari raya Idul Fitri nanti, baik bagi keshalihan secara pribadi maupun shalih secara kolektif.

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Relawan Guru (Sekolah Guru Indonesia) Dompet Dhuafa Angkatan VII Penempatan Kab. Kubu Raya Kalimantan Barat.

Lihat Juga

Sambut Ramadhan dengan Belajar Quran Bersama BisaQuran

Figure
Organization