Topic
Home / Berita / Silaturahim / Isi Ramadhan, IMS Gelar Khitanan Massal bagi Mualaf Mentawai

Isi Ramadhan, IMS Gelar Khitanan Massal bagi Mualaf Mentawai

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Islamic Medical Service (IMS) menggelar berbagai kegiatan sosial di Kepualaun Mentawai, Sumatera Barat (Ibnu Syafaat)
Islamic Medical Service (IMS) menggelar berbagai kegiatan sosial di Kepualaun Mentawai, Sumatera Barat (Ibnu Syafaat)

dakwatuna.com – Mentawai.  Islamic Medical Service (IMS) menggelar berbagai kegiatan sosial di Kepualaun Mentawai, Sumatera Barat pada Ramadhan tahun ini. Diantara kegiatan sosial itu adalah khitanan massal mualaf, layanan kesehatan, serta buka puasa dan sahur bersama.

Rangkaian kegiatan sosial ini berlangsung pada 28 Juni 2015 dan dipusatkan di Klinik IMS Mentawai yang berlokasi di komplek Islamic Center Syekh Shaleh ar-Rajhi, Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai. IMS merupakan lembaga layanan kesehatan nasional milik organisasi massa Islam Hidayatullah.

Dalam rilis IMS dikatakan bahwa masyarakat yang berada di sekitar komplek Islamic Center dan dari beberapa pulau berdatangan untuk mengikuti berbagai rangkaian acara. “Para Mualaf dewasa yang berasal dari Matatonan, Maelepet, Muara, Simolaklak dan Munthe berdatangan ke IMS untuk menghadiri rangkaian cara yang sudah dipersiapkan jauh hari sebelum Ramadhan,” tulis IMS.

Untuk peserta khitan massal berjumlah 158 orang yang terdiri  dari 100 orang mualaf dewasa dan 58 orang anak-anak. Peserta khitanan massal paling muda berusia lima tahun, sedangkan yang paling dewasa adalah 65 tahun.

“Untuk metode khitan sendiri menggunakan smart klamp untuk peserta yang tinggal tidak jauh dari Klinik IMS, sedangkan yang jauh dari klinik bahkan menempuh 6 jam perjalanan untuk sampai ke klinik IMS mereka menggunakan metode laser,” kata dokter Syarifuddin Hamid dari IMS.

Para mualaf senang dengan kegiatan khitanan massal ini. Rupinus (65 tahun) mengaku bersyukur dan merasa lega setelah dikhitan. “Alhamdulillah, sebagai muslim yang salah satu kewajiban adalah khitan bagi laki-laki yang sudah baligh, hari ini saya merasa sempurna menjadi muslim,” kata Rupinus.

Setelah dikhitan, para peserta mendapatkan bingkisan berupa peralatan shalat dan uang saku. Sejak beberapa tahun belakangan ini, alhamdulillah IMS telah mengkhitan para mualaf dan dhuafa Mentawai sekitar 500 orang.

Menurut data IMS, ada ratusan mualaf yang masih menunggu antrian untuk turut dikhitan. Rencananya pada 13 Juli 2015 bertepatan dengan 26 Ramadhan 1436, IMS kembali menggelar kegiatan serupa di Mentawai.

“Bagi para kaum muslimin yang turut perduli terhadap saudara seiman yang berada di kepulauan Mentawai. IMS dengan tangan terbuka dan sangat berysukur jika ada yang turut memberi perhatian kepada para mualaf yang berada di daerah pelosok dan terpencil. Mereka butuh perhatian dan kepedulian kita,” terang dokter Syarifuddin. (Ibnu Syafaat/sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Resmi, Deddy Corbuzier Ikrarkan Dua Kalimat Syahadat

Figure
Organization