dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Kairo. Peristiwa terbunuhnya jaksa agung Mesir, Hisham Barakat, dalam sebuah serangan bom di dekat rumah tinggalnya, Senin (29/6/2015) yang lalu, masih diselimuti banyak tanda tanya. Hal ini semakin membuat banyak pihak tidak langsung yakin apakah jaksa agung mati dalam ledakan atau di tempat lain.
Salah satunya adalah pernyataan sopir pribadi jaksa agung bahwa sesudah ledakan, yang katanya berberat 400 kg itu, jaksa agung masih segar bugar tanpa ada lecet sedikit pun. Sopir mengatakan bahwa dirinya dan jasa agung keluar menjauh dari tempat ledakan. Keduanya sempat saling berbicara tentang masalah pergi ke rumah sakit.
Pernyataan sopir ini bersesuaian dengan pernyataan pertama departemen kesehatan bahwa jaksa agung telah sampai di rumah sakit dengan berjalan kaki. Saat itu, Dr. Hosam Abdul Gaffar, juru bicara departemen kesehatan, mengatakan, “Hisham Barakat masuk rumah sakit Al-Nozha, dengan berjalan kaki. Lukanya hanya di hidung dan punggung saja.”
Beberapa polisi yang dinyatakan tewas, sebelumnya juga diberitakan selamat. Departemen dalam negeri membantah tewasnya kepala regu pengamanan jaksa agung, dan keadaan tiga orang polisi pengawal juga sudah stabil dan baik-baik saja.
Beberapa jurnalis yang selama ini menjadi pendukung kudeta militer juga menyatakan adanya kemungkinan terlibatnya penguasa dalam ledakan. Dalam surat kabar Al-Masry Al-Youm, Rabu kemarin, Abedal Naser Salameh, mengatakan, “Tidak mustahil, rezim As-Sisi terlibat dalam kasus pembunuhan jaksa agung. Teknik yang digunakan dalam ledakan ini menunjukkan adanya penjahat lain yang melakukannya. Inilah hal yang lebih membahayakan. Masyarakat mempunyai kebebasan memahami apa saja, dan menuduh siapa saja.” (msa/dakwatuna)
Sumber: Klmty
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang M Sofwan
