Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Kerja Sama Adalah Kunci Keberhasilan

Kerja Sama Adalah Kunci Keberhasilan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (inet)
Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com – SDN 003 Sei Menggaris adalah salah satu sekolah yang berada di beranda Indonesia. Tepatnya di kecamatan Sei Menggaris yang berbatasan langsung dengan Sabah Malaysia. Dari pusat ibu kota dapat di tempuh dengan waktu 1 jam menggunakan speedboat. Sudah lama sekolah ini kurang perhatian dari pemerintah. Mulai dari sarana prasarana sekolah maupun tenaga pengajar kondisinya cukup memprihatinkan. Sekolah ini diasuh oleh 3 orang guru PNS dan 5 orang tenaga honorer. Kondisi bangunannya pun sangat terbatas hanya memiliki 2 unit gedung yang terdiri dari 1 unit bangunan permanen yang sudah usang dan 1 unit gedung semi permanen yang juga sudah mulai lapuk dimakan usia. Untungnya semua siswa memiliki kelas belajar namun sara pendukung lainnya sangat kurang. Buku – buku pelajaran yang hanya dimiliki oleh guru kelas, buku bacaan lainnya juga tidak ada terlebih lagi perpustakaan.

Di awal tahun ini sekolah ini kehilangan kepemimpinan. Kepala sekolah yang lama sudah pindah tugas namun belum juga ada penggantinya. Bagaikan anak ayam kehilangan induknya. Aktivitas di sekolah semakin tidak karu karuan dan kian amburadul. Mulai dari disiplin guru, administarsi sekolah dan kegiatan operasional yang kian mandeg. Sekolah ini pernah hanya ada 2 orang guru yang standby di sekolah. Guru – guru yang lain juga semakin acuh dengan tugas – tugasnya. Akhirnya siswalah yang jadi korban setiap hari mereka hanya datang dan pergi ke sekolah tanpa mendapatkan ilmu apa – apa. Tidak mungkin 2 orang guru mem-backup semua kelas agar semua bisa mendapatkan pelajaran.

Tidak hanya itu, kondisi lingkungan sekolah tidak layak seperti sekolah. Rumput – rumput yang tinggi sudah menutupi sudut sekolah ini. Tak jarang pemilik sapi mengikat sapinya di tengah lapangan sekolah karena rumputnya hijau dan segar. Bunga – bunga di taman sekolah tak satupun yang tumbuh, sungguh sangat menambah gersangnya sekolah ini.

Kondisi ini berlangsung 3 bulan lamanya. Akhirnya dinas terkait mengirimkan seorang pelaksana tugas kepala sekolah untuk segera menanggulangi masalah ini. Beliau adalah Bapak Emil Salim. Seorang lelaki paruh baya yang mempunyai idealisme tinggi ingin memperbaiki pendidikan di sekolah ini. Memang dasarnya beliau adalah aktif di organisasi Kepramukaan. Sehingga membentuk jiwa militansinya yang kuat.

Bagai angin segar bagi masyarakat SDN 003 Sei Menggaris. Yang sebelumnya diibaratkan seperti anak ayam kehilangan induknya, sekarang berbalik seperti anak ayam menemukan induknya. Barisan yang dulu kocar-kacir sekarang rapih kembali. Mereka banyak menaruh harapan besar pada sosok pemimpin yang baru itu. Dan beliau menjanjikan waktu 1 tahun untuk mengubah segala kekurangan yang ada sekolah dengan syarat mereka sanggup bekerja sama. “Berikan aku waktu 1 tahun untuk melakukan perubahan di sekolah ini, jika dalam waktu satu tahun maka aku lebih bak pulang lagi ke kota, karena tidak ada juga gunanya berada di sini”. Ucapnya kepada guru – guru.

Hal yang pertama beliau lakukan adalah pembenahan sarana dan prasarana sekolah . pengadaan barang inventaris kantor untuk menertibkan administrasi guru. Pengadaan fasilitas belajar di kelas. Kemudian pembenahan lingkungan sekolah. Kini bunga – bunga mulai tumbuh di setiap sudut sekolah di depan kelas dan sekitar halaman sekolah. Tong – tong penampungan sampah kini telah berdiri tegak di depan kelas – kelas yang siap menerima sampah – sampah dari siswa.

Rumput – rumput yang dulu menutupi bangunan sekolah kini telah terbuka tertata rapih memperlihatkan pesona keindahan sekolah ini. Semak belukar yang dulu menjadi sarang binatang melata kini telah menjadi kebun sayuran yang menghijau.

Perbaikan non fisik sekolah mulai juga ditata dan dibenahi. Disiplin guru, penambahan tenaga staff dan penjaga sekolah tak tanggung – tanggung diadakan demi kelangsungan aktivitas di sekolah ini.

Baru 2 bulan beliau menjabat sudah nampak perubahan – perubahan yang beliau lakukan. Jurus yang digunakan pak Emil adalah kerja sama yang terus dibangun bersama stakeholder yang ada di sekolah juga masyarakat. Karena pada dasarnya setiap manusia bisa berubah yang penting ada kemauan dan ada yang mengarahkan.

Jika kondisi seperti bisa terus dipertahankan, bukan hal yang mustahil dalam waktu 1 tahun sekolah ini bisa berubah ke arah yang semakin baik.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Relawan Sekolah Guru Indonesia � Dompet Dhuafa, Daerah Penempatan Kabupaten Nunukan.

Lihat Juga

Qatar – AS Bahas Kerja Sama Militer dan Pemberantasan Teroris

Figure
Organization