Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Ular, Senjata Baru Pemuda Palestina Hadapi Israel

Ular, Senjata Baru Pemuda Palestina Hadapi Israel

Ular menjadi senjata baru para pemuda Palestina dalam menghadapi Zionis Israel.  (knrp.org)
Ular menjadi senjata baru para pemuda Palestina dalam menghadapi Zionis Israel. (knrp.org)

dakwatuna.com – Ramallah, Tepi Barat.  Menangkap ular, menjadi hobi populer di kalangan beberapa pemuda Palestina, yang kemudian telah berubah menjadi taktik baru untuk melawan tentara pendudukan Israel selama bentrokan mingguan yang pecah di kota Silwad, bagian timur Ramallah di Tepi Barat yang diduduki .

Akibat serangan berulang dan bentrokan pada hari Jumat, aktivis lokal dan para pemuda Palestina telah menjadi lebih inovatif dalam menyerang tentara.

Yang terbaru dari cara ini adalah penangkapan ular dari daerah setempat dan menempatkan ular-ular tersebut di mana tentara Israel dan penembak jitu sering bersembunyi di lubang-lubang selama terjadi aksi bentrokan.

“Ini semua dimulai tanpa perencanaan, di mana sejumlah pemuda menangkap ular dan bersenang-senang dengan binatang reptil tersebut, dan setelah bingung memikirkan di mana harusnya menempatkannya. Mereka memutuskan untuk menempatkan bintang itu di blok beton di mana tentara Israel dan penembak jitu bersandar, atau di tanah dekat daerah yang sama, ” jelas seorang aktivis dari Kota Silwad, yang tidak ingin disebutkan namanya, seperti dikutip dari knrp.org

“Setelah melihat reaksi para tentara yang terkejut dan melarikan diri setelah melihat ular, para pemuda Palestina merasa gembira dan semangat mereka meningkat karena usaha mereka mengusir tentara Israel berhasil,” tambahnya.

Perlawanan terhadar zionis Israel bukan hanya datang dari para penjuang yang ada di daerah pendudukan, para tawanan palestina juga melakukan perlawanan dari dalam penjara dengan cara melakukan aksi mogok makan.

Seperti yang dilakukan oleh salah seorang tawanan, Khidir Adanan di penjara. Ia dikabarkan telah mengentikan aksi mogok makan yang telah dilakukan selama 56 hari. (baca: Mogok Makan Menjadi Senjata Ampuh Tawanan Palestina, Zionis Israel Akhirnya Bebaskan Khidir Adnan)

Petinggi dari faksi perlawanan Jihad Islam ini menghentikan aksi mogok makan setelah penjajah Israel mengabulkan permintaannya agar dibebaskan sebelum hari raya Idul Fitri nanti.

Khidir Adnan (36) melakukan aksi mogok makan selama 56 hari, ia menjadi simbol perlawanan bagi rakyat Palestina saat ini. Dalam penangkapan sebelumnya pada tahun 2012, Adnan juga melakukan aksi perlawanan serupa selama 67 hari, dan aksi mogok makannya berakhir setelah dilakukan kesepakatan dengan Israel untuk memberikan vonis bebas terhadap dirinya. (sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Opick: Jangan Berhenti Bantu Rakyat Palestina!

Figure
Organization