Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Jika Memang Harus Gagal, Bukan Karena Kita Berputus Asa

Jika Memang Harus Gagal, Bukan Karena Kita Berputus Asa

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (gvalaunch.guru)
Ilustrasi. (gvalaunch.guru)

dakwatuna.com – Ibrahim berkata: “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat” (Al-Hijr: 56)

Ayat di atas adalah suatu motivasi yang diberikan Allah kepada kita sebagai hamba-hambaNya. Suatu kalimat indah yang diucapkan melalui perantara Nabi Ibrahim. Begitu hebatnya kalimat tersebut, hingga diabadikan dalam suatu kitab yang sangat luar biasa, yaitu Alquran.

Sebenarnya kalimat atau ayat tersebut adalah rangkaian dari kisah Nabi Ibrahim yang mendapatkan kabar gembira dari malaikat bahwa Nabi Ibrahim akan mendapatkan anak walaupun Nabi Ibrahim dan istrinya sudah sangat tua usianya, (lihat pula surat Hud ayat 69 – 74). Namun, walaupun seakan-akan mustahil atau paling tidak sudah sangat kecil harapan yang dipunya oleh Nabi Ibrahim dan istrinya untuk dapat memiliki anak, Nabi Ibrahim tetap optimis dan enggan untuk berputus asa dengan mengatakan bahwa yang berputus asa dari rahmat Tuhannya hanyalah orang-orang yang “dhol”, kata dhol ini sama persis seperti yang ada pada Al-Fatihah ayat 7 dan Adh-Dhuha ayat 7. Pada akhirnya, melalui kesempatan yang seakan-akan mustahil tersebut, Nabi Ibrahim dapat memiliki keturunan.

Dari kisah tersebut, mari kita bersama-sama pegang dengan teguh Al-Hijr ayat 56 untuk tidak pernah berputus asa walaupun kemungkinan yang kita miliki sangat kecil atau bahkan hampir mustahil. Karena ketika seseorang sudah berputus asa maka dia akan menjadi orang yang sesat.

Jika memang pada akhirnya kita gagal dalam meraih sesuatu, paling tidak itu bukan karena kita yang menyerah dan berputus asa.

Teruslah berusaha sampai detik terakhir dan sampai kesempatan terakhir. Tentu tidak mungkin dalam hidup selalu meraih kesuksesan atau segala yang kita inginkan akan terwujud. Ada kalanya dimana kita harus mengalami kegagalan dan kenyataan tak sesuai harapan. Biarkanlah kegagalan tersebut terjadi karena kehendak Allah, bukan karena kita yang menyerah dan berputus asa. Segera evaluasi kesalahan-kesalahan yang diperbuat. Jangan sampai kesalahan-kesalahan tersebut kembali terulang sehingga kembali menyebabkan kegagalan. Jadikan kegagalan tersebut sebagai pelajaran yang berharga. Jangan sampai berputus asa, karena hanya orang sesat yang berputus asa.

Jika seseorang kehilangan hartanya,
Mungkin orang tersebut tetap bisa kembali berjuang.
Jika seseorang kehilangan anggota tubunya,
Mungkin orang tersebut tetap bisa bangkit.
Jika seseorang kehilangan anggota keluarganya,
Mungkin orang tersebut tetap bisa tegak kembali.

Namun..
Jika seseorang sudah kehilangan harapan,
Maka orang tersebut tidak mungkin bisa kambali berjuang, bangkit dan tegak kembali.
Dan harapan satu-satunya yang tidak mungkin bisa hilang
Hanyalah harapan yang disandarkan pada Allah SWT.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lulusan s1 Fakultas Hukum Undip.

Lihat Juga

Parlemen Turki Tetapkan Libur Resmi di Hari Kudeta Gagal Sebagai Simbol Persatuan Nasional

Figure
Organization