Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Rebutan Menjamu Orang Berbuka Hampir Berakhir di Pengadilan

Rebutan Menjamu Orang Berbuka Hampir Berakhir di Pengadilan

Fenomena berbuka puasa di masyarakat Sudan.
Fenomena berbuka puasa di masyarakat Sudan.

dakwatuna.com – Khartum. Aneh tapi nyata, itulah mungkin yang ada di benak para pembaca saat melihat judul di atas. Aneh karena tidak ada di Indonesia, nyata karena memang terjadi demikian di negeri Sudan di bulan Ramadhan ini.

Di saat masih banyak orang berebutan makanan di Indonesia, orang malah berebut memberi makanan di Sudan. Bukan karena mereka lebih kaya, tapi mereka lebih mengetahui keutamaan bulan Ramadhan ini. Umat Islam berlomba berbuat kebaikan di bulan Ramadhan. Bukan hanya amal ibadah seperti shalat dan tilawah Al-Quran, tapi juga dengan membantu sesama.

Peristiwanya terjadi di kota Kamilin, negara bagian Aljazirah, Sudan. Pengadilan kota Kamilin menerima laporan kasus yang sangat aneh, yaitu persengketaan antar warga dalam masalah menentukan siapa pihak yang menjamu orang-orang yang berbuka puasa.

Satu pihak menuduh pihak kedua telah mencuri tetamu yang sedang bersafar dengan cara menggiring para penumpang bis dan pengendara menuju hidangan berbuka yang mereka sediakan. Sehingga tempat hidangan yang lain sepi pengunjung.

Hal ini memancing terjadinya keributan mulut sesama warga yang berakhir dengan pelaporan ke pengadilan. Namun demikian hakim menolak menangani kasus ini, gantinya hakim memberikan ceramah tentang sejarah kebaikan rakyat Sudan dalam menjamu tamu.

Hakim meminta kedua pihak bersengketa untuk bertoleransi dalam masalah menjamu orang berbuka, saling berbagi tamu, dan niat baik tidak berujung kepada perbuatan buruk.

Kebiasaan rakyat Sudan memang cukup aneh di bulan Ramadhan. Tidak ada kaum pria yang berbuka di dalam rumah. Para bapak dan anak laki-laki selalu menggelar tikar di jalanan bersama para tetangga dekat. Masing-masing membawa keluar hidangan berbukanya. Mulai dari bermacam minuman, makanan berbuka, hingga makanan berat tersedia di sepanjang jalanan. Jika menjelang maghrib, orang yang berlalu di dekat mereka harus ikut duduk dan berbuka puasa bersama mereka. (msa/dakwatuna)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization